Bisnis

Holding PT SGN Terbentuk Dua Pabrik Gula PTPN VII Bergabung

Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy didampingi SEVP Operation II Dicky Tjahyono dan Kabag Tanaman Wiyoso berkunjung ke PG Cintamanis.

EkbisNews.com, Ogan Ilir – Rencana pemerintah membentuk sebuah holding company industri gula segera terealisasi guna mewujudkan swasembada gula putih pada 2024. Pemerintah mendirikan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan menjadi perusahaan pengendali operasional (operational holding company) untuk semua industri gula yang dimiliki PTPN Grup.

Dua pabrik gula PTPN VII yang saat ini dikelola PT Buma Cima Nusantara (BCN) akan bergabung dalam holding company tersebut. Rencana penggabungan tersebut disampaikan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy saat kunjungan kerja di PT BCN Unit Cintamanis, di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Senin (23/8).

Ryanto Wisnuardhy menjelskan tentang berbagai kemungkinan posisi korporasi, status karyawan, strategi bisnis, hubungannya dengan PTPN VII, dan kemungkinan kepemilikan saham oleh pihak lain.

“Presiden beberapa waktu lalu mengadakan rapat terbatas dengan Menteri BUMN, Menteri Pertanian, dan menteri terkait. Materi utamanya tentang swasembada gula pada 2024. Rapat sepakat untuk membentuk PT SGN atau  Sinergi Gula Nusantara. Dua pabrik kita PG Bungamayang dan PG Cintamanis akan diakuisisi dalam PT SGN itu,” kata Ryan.

Dalam kunjungan yang didampingi SEVP Operation II Dicky Tjahyono dan Kabag Tanaman Wiyoso, Chief Ryan juga menginspeksi operasional giling yang saat ini sedang berlangsung.

Direktur Ryanto Wisnuardhy juga menjelaskan yang akan diambil alih PT SGN hanya dua pabrik beserta tanah dan infrastruktur pendukungnya. Sedangkan kebun, akan kembali dikelola oleh PTPN VII sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU).

Lihat Juga  Sensasi Makan Beralas Pelepah Pinang di Muba

Ryanto mengatakan, “Secara personil kebijakan ini tidak akan merugikan kepada karyawan. Dalam masa konsolidasi selama sekitar tiga tahun, status karyawan dua pabrik ini akan tetap sebagai karyawan PTPN VII yang ditugaskan di PT SGN. Saya mendapat jaminan dari Holding bahwa tidak ada yang berubah, terutama menyangkut hak-hak normatifnya. Akuisisi ini adalah upaya percepatan dan mendorong kinerja industri gula di PTPN Grup agar lebih dinamis dan progresif guna mendukung swasembada pada 2024,” ujarnya.

Menurut Ryan, dua pabrik gula PT BCN memiliki keunggulan pada kapasitas terpasang yang besar dan berumur relatif belum tua. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa karyawan di dua pabrik ini akan memiliki peluang kemajuan yang lebih menarik dibanding yang lain.

Ryan juga berpesan pada masa persiapan launching PT SGN ini, saatnya seluruh insan utama yang ada di PT BCN untuk menunjukkan keunggulannya. Dari prestasi dan segala keunggulan itu akan menjadi pertimbangan manajemen PT SGN berkiblat kepada dua pabrik yang berada di Lampung dan Sumsel.

“Ini adalah kesempatan kepada bapak-ibu semua di PT BCN untuk membuktikan bahwa kita bisa berprestasi. Semua orang di Holding sedang memperhatikan kita. Mereka sedang menimbang apakah kita bisa menjadi patron atau tidak. Caranya, maksimalkan kinerja giling yang sedang berjalan ini dengan maksimal,” pesannya.

Lihat Juga  Keren BUMDes di Muba Beromzet Rp15 Miliar Perbulan

Sementara itu, SEVP Operation I Dicky Tjahyono yang membidangi karet dan gula mengapresiasi kinerja PT BCN Unit Cintamanis. Hingga hari ke 80 musim giling 2021, unit ini masih on schedule dan mencatatkan kenaikan siginifikan.

“Masih ada sekitar 60 hari lagi giling PG Cintamnis. Harus terus dijaga konsistensi dan terus ditingkatkan agar target tahun ini tercapai. Sambil berjalan, kita juga terus persiapkan on farm untuk buka giling tahun 2022,” katanya.

Dua industri gula PTPN VII saat ini mengalami perbaikan kinerja pada musim giling 2021. Menurut Dicky, Unit Cintamanis produktivitas on farm atau tanaman naik rata-rata 10 ton per hektare dari 48 ton menjadi 58 ton. Demikian juga dengan rendemen, pada 2021 rata-rata menembus 7 persen. Sedangkan losses atau angka kehilangan relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

“Kami optimis pada musim giling 2021 ini target bisa tercapai karena ritme kerja, baik pasokan tebu maupun operasional pabrik sudah stabil,” ujar Dicky.

Dua industri gula PTPN VII pada musim giling 2021 ini memasang target produksi 101 ribu ton gula kristal. Secara nominal, dari gula yang diproduksi akan menyumbang keuntungan Rp112 miliar.

Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button