Target “Ground Breaking” Proyek DME PTBA Akhir Januari 2022
Virtual zoom meeting antara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan jajaran direksi PTBA dan Pertamina.
EkbisNews.com, Tanjung Enim – PT Bukit Asam (PTBA) Tbk segera merealisasikan proyek gasifikasi batu bara. Pada virtual zoom meeting antara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan jajaran direksi PTBA dan PT Pertamina terungkap rencana ground breaking (peletakan batu pertama) proyek gasifikasi atau Dimethyl Ether (DME) pada akhir Januari 2022.
Pada virtual zoom meeting yang berlangsung di Palembang dan Tanjung Enim, Senin (10/1), Menteri Bahlil Lahadalia mengatakan, “Proyek Dimethyl Ether atau DME ini adalah proyek pertama kali yang dibangun di Indonesia sehingga diharapkan menjadi pilot project DME yang ada di Indonesia.”
Virtual zoom meeting tersebut diikuti Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, Dudy Christian dari Air Products Indonesia, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dan Penjabat Bupati Muara Enim Nasrun Umar.
Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM, “Rencana awal proyek ini ditargetkan selesai 2026. Saya ingin proyek ini dimajukan menjadi 2024 dan akhir Januari 2022 ground breaking sudah bisa di lakukan,” ujarnya.
Bahlil Lahadalia menjelaskan, kedatangannya ke Sumatera Selatan adalah untuk mengecek langsung persiapan di lapangan terkait lokasi akan dibangunnya pabrik DME di Muara Enim.
“Proyek ini adalah kolaborasi antara PTBA, Pertamina dan Air Products perusahaan asal Amerika Serikat. Kita berharap ground breaking ini bisa segera dilakukan dan pembangunan proyek tersebut bisa cepat dilaksanakan,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, “Proyek gasifikasi batu bara bersumber dari batu bara kalori rendah yang berasal dari tambang Bukit Asam Tanjung Enim. Batu bara ini akan diolah menjadi syngas untuk kemudian diubah menjadi methanol dan pada akhirnya diproses menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai produk akhir.”
Menurut mantan Direktur , DME yang akan dihasilkan dari proyek ini direncanakan sebanyak 1,4 juta ton per tahun. DME ini akan digunakan oleh Pertamina sebagai substitusi dari LPG.
“Sinergi BUMN antara PTBA dan Pertamina ini diharapkan menjadi salah satu langkah untuk menekan impor LPG sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arsal Ismail.
Direktur Utama Arsal Ismail menjelaskan, hilirisasi batu bara ini diperkuat dengan dukungan sumber daya batu bara yang dimiliki Bukit Asam sebesar 5,8 miliar ton dan total cadangan batu bara sebesar lebih kurang 3 miliar ton yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia.
Sementara itu pada kesempatan tersebut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelalskan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengimpor LPG sebanyak 7 juta MT (metric ton).
“Diharapkan dengan adanya DME ini mampu mengurangi impor LPG sehingga bisa turun sekitar 5,3 juta MT. Keberadaan DME ini membuat kita menciptakan kemandirian energi dan hasil DME disini akan didistribusikan di Sumsel sehingga produk LPG yang dihasilkanpun dapat terjangkau untuk masyarakat,” kata Nicke.
Menurut General Manager Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara, PTBA akan segera mempersiapkan rencana ground breaking pembangunan pabrik Dimethyl Ether (DME) yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim sesuai arahan Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia pada akhir Januari 2022.
“Persiapan ground breaking akan kita mulai sejak 11 Januari. Sesegera mungkin akan kami persiapkan karena kami diminta dalam waktu 10 hari agar menyiapkan lahan seluas 10 hektar dengan hitungan satu hari satu hektar. Kemudian kami targetkan wajib selesai sebelum tanggal 26 Januari 2022. Harapan kami semoga cuacanya,” ujarnya.
Editor : Maspril Aries