NASIONAL

Pemkab Musirawas Hibahkan Aset Bandara Silampari ke Kemenhub RI

EkbisNews.com, Musirawas — Pemkab Musirawas secara resmi menyerahkan aset Bandara Silampari ke Kementerian Perhubungan. Penandatanganan berita acara serah terima barang milik daerah dan naskah perjanjian hibah daerah antara Pemkab Musirawas dengan Dirjen Perhubungan Udara di Gedung Kemenhub di Ruang Mulawarman lantai 5 Gedung Karsa Kemenhub RI di Jakarta Selasa (10/9/2019).

Serah terima langsung dilakukan Bupati Musirawas H Hendra Gunawan dan Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti.

Acara tersebut merupakan puncak dari penyerahan atau hibah aset Bandara Silampari dari Pemkab Musirawas kepada Kemenhub RI untuk dikembangkan dan dikelola bersama Angkasa Pura.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti menyampaikan, serah terima aset Bandara Silampari tersebut merupakan wujud peran pemerintah daerah untuk bersama pemerintah pusat membangun fasilitas pelayanan publik, dalam hal ini Bandara Silampari.

“Terima kasih atas partisipasi yang sebesar-besarnya kepada Kabupaten Musirawas dalam pembangunan dan pengembangan Bandara Silampari. Semoga ke depannya Bandara Silampari akan SELAMANYA, yakni Selamat, Aman dan Nyaman,” ujarnya.

Dikatakan, peran Pemkab Musirawas dalam pengembangan bandara adalah melalui pengadaan aset tanah dan bangunan fasilitas di sisi darat.

Lihat Juga  Para Maling Dana Pensiun BUMN, Erick Thohir Mohon Jaksa Agung Sikat Habis

Tujuannya adalah agar dapat mengakomodir dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pereknomian di Kabupaten Musirawas.

Proses hibah dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), sebagai langkah awal untuk menciptakan tertib administrasi dalam proses pelaksanaan anggaran.

Bupati Musirawas H Hendra Gunawan mengungkapkan, Bandara Silampari dirintis dan dibangun ketika Lubuklinggau masih menjadi ibukota dari Kabupaten Musirawas, sebelum memisahkan diri jadi daerah otonom.

Diharapkan, dengan diserahkannya Bandara Silampari kepada Kememterian Perhubungan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

“Rintisan pembangunan bandara ini telah dimulai sejak tahun 1980 ketika masa kepemimpinan Bupati Sueb Tamat dan hingga Bupati Ridwan Mukti terus ditingkatkan. Kini terus dibangun hingga begitu megah.

Makanya kami (Musi Rawas) menitipkan kepada Kementrian Perhubungan RI untuk terus mengembangkannya dan juga membantu membangun Musirawas dalam bidang lainnya selain bandar udara ini,” katanya.

Bandara Perintis

Sementara itu, sejarah berdirinya Bandara Silampari berawal dari bandara perintis dan baru beroperasi pada 7 Mei 1994. Bandara ini sempat ditutup pada 2001 sampai tahun 2004.

Lihat Juga  Muba Gandeng Lion Grup Operasionalkan Bandara Pangeran Abdul Hamid

Selanjutnya, pada 2005 bandara ini kembali beroperasi dengan menggunakan subsidi Pemkab Musirawas. Lalu, pada tahun 2013 pengelolaan operasional bandara diserahterimakan ke Kementerian Perhubungan.

Pada tahun 2014 sampai 2017, Bandara Silampari masih berstatus Kantor Satuan Pelayanan di bawah Kemenhub. Baru kemudian pada Februari 2018 status bandara ini naik menjadi unit penyelenggara bandara kelas III.

Untuk fasilitas sisi udara, bandara ini memiliki landas pacu (runway) dengan panjang 2.220 m x 45 m, landas hubung (taxiway) 155 m x 23 m dan area parkir pesawat (apron) berukuran 130 m x 100 m yang mampu mengakomodir pergerakan dua pesawat sejenis Boeing.

Saat ini, tiga maskapai sudah beroperasi di ini, yaitu Batik Air menggunakan jenis pesawat Airbus A-320 dan NAM Air dengan jenis pesawat Boeing 737-500, dengan rute penerbangan Jakarta-Lubuklinggau (PP) 1x sehari. Sementara Wings Air menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 dengan rute penerbangan Palembang-Lubuklinggau (PP) satu kali sehari.

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button