Herman Deru Wajibkan Pembagunan Jalan di Sumsel Gunakan Aspal Karet
EkbisNews.com, Palembang – Pemernta Provinsi sumsel dalam waktu dekat akan memberlakukan pembagunan jalan di seluruh provinsi sumsel diwajikan mengunakan aspalkaret.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan akan segera melayangkan surat edaran kepada 17 bupati/walikota yang ada di Sumsel, serta instansi vertikal seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan untuk menggunakan aspal dengan campuran karet tersebut di seluruh jalan. Dengan demikian, seluruh pembangunan jalan di wilayah Sumatera Selatan, baik jalan nasional, provinsi, maupun milik daerah bakal menggunakan aspal karet.
“Yang terpenting, karet yang digunakan ini harus didapat dari Sumsel, bukan beli dari tempat lain. Ini sebagai upaya untuk menyerap karet masyarakat dengan harga di atas pasaran,” ujar Herman saat simulasi penghamparan aspal campuran karet di ruas jalan lintas tengah Sumatera, Muara Enim, Rabu (10/4).
Herman mengatakan, kebijakan tersebut telah ia paparkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Keduanya pun menurut dia, memberikan persetujuan terkait rencana tersebut.
Implementasi terhadap aspal campuran karet ini, ujar dia, sudah melalui penelitian Kementerian PUPR yang dilakukan sejak 2 tahun terakhir. Dengan demikian, menurut dia, teknik pencampurannya akan menggunakan standar nasional.
“Selain jalan umum, aspal campuran karet ini pun akan digunakan untuk jalan tol juga. Kalau ini bisa diterapkan di daerah lain juga, Sumsel bisa menjadi penyuplai karetnya secara nasional setelah rapat dengan menteri itu,” ujar dia sebagaimana dilansir dari cnninonesia.com, (11/4)
Herman juga mengaku telah mengusulkan agar karet hasil produksi petani Sumsel bisa dimanfaatkan untuk bantalan rel kereta api.
“Ini pedomannya sudah ada. Sudah saya usulkan pada Pak Menteri. Bantalan rel sepur (kereta) dulu kayu diganti beton. Saya minta diganti pakai karet yang kaku itu, jadi bisa fleksibel. Kalau disetujui, karet bisa jadi barang pelengkap infrastruktur, serapan karet petani Sumsel bakal meningkat,” ungkap mantan Bupati OKU Timur ini.
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menjelaskan pihaknya telah melakukan uji coba penggunaan karet alam untuk pembangunan jalan di kawasan Bogor dan Sumsel. Hasilnya, aspal dengan campuran karet lebih kuat dibanding aspal tanpa campuran karet.
“Kinerjanya lebih baik 50 persen dari ukuran kinerja aspal tanpa campuran. Itu bisa diukur dari kelelehan, stabilitas, kekuatan terhadap kertas. Kekuatan terhadap alur bisa lebih dari 50 persen,” jelas dia.
Danis mengatakan, produk dalam bentuk lateks atau karet padat itu tidak bisa langsung dicampurkan. Menurut dia, butuh proses prapencampuran. Oleh karena itu, menurut dia, biaya atau harga aspal karet lebih mahal 30-40 persen dari aspal biasa.
“Misalnya aspal biasa tanpa karet Rp 8.000 per kg, waktu diuji coba dicampur karet Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per kilogram atau naik 30-40 persen,” pungkasnya.