NASIONAL

Bupati Dodi Reza Alex Bicara Otonomi Daerah di CSIS

EkbisNews.com, Sekayu – Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex diundang berbicara tentang otonomi daerah di lembaga CSIS (Centre for Strategic and International Studies). Melalui media virtual, Rabu (10/3) Bupati Muba menjelaskan tentang berbagai inovasi yang dilakukan di Muba sebagai kunci sukses pelaksanaan otonomi daerah (Otda).

Menurut Nicky Fachrizal dari CSIS, lembaga penelitian yang berdiri sejak 1971 tersebut tengah melakukan penelitian tentang pemetaan masalah-masalah otonomi daerah dan pengukuran indeks otonomi daerah. “Daerah yang dipilih adalah daerah yang memiliki variasi tantangan dan  pencapaian otonomi daerah di tingkat lokal dan pada setiap daerah tersebut juga mempunyai karakter-karakter unik dari sisi penyelenggaraan pemerintahan dan kondisi politik lokal,” katanya.

“Fokus kegiatan wawancara ini melihat pengaruh aspek kepemimpinan, kelembagaan dan stabilitas politik di tingkat lokal terhadap keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah dan demokratisasi di tingkat lokal. Kemudian mengetahui faktor-faktor yang penting dalam mempengaruhi baik-buruknya pencapaian daerah dalam aspek kesejahteraan dan pelayanan publik,” ujar Nicky.

Sementara itu menurut Bupati Dodi, “Daerah yang mempunyai kepemimpinan dan inovasi yang baik bisa memberikan kemudahan kepada rakyat dan membuat otonomi berjalan baik.”

Lihat Juga  Bersihkan Citarum, Bank Dunia Gelontorkan Rp1,4 T

Bupati peraih gelar doktor dari Fisip Universitas Padjadjaran itu menjelaskan dengan tuntas dari sejumlah pertanyaan dari para peneliti CSIS tersebut. “Di Kabupaten Muba dengan kewenangan yang ada pemerintah daerah  bisa melakukan berbagai solusi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Bupati Dodi Reza Alex juga menjelaskan tentang Kabupaten Muba yang kaya dengfan sumber daya alam (SDA). “Kami memiliki SDA yang melimpah sebagai daerah penyumbang gas terbesar di Indonesia, tapi warga kami tidak bergantung pada SDA saja. Masyarakat Muba justru menggantungkan hidup pada komoditas kelapa sawit dan karet. Oleh karena itu kami carikan inovasi agar masyarakat bisa sejahtera dengan komoditas yang mereka gantungkan,” katanya.

Dodi juga memaparkan sejumlah program dan terobosan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Muba, diantaranya program aspal karet. Menurutnya, bahannya lateks pekat hasil proses pemisahan partikel cair dan padat (centrifuge) berbahan baku bokar. “Kelebihannya secara ekonomis  keuntungan yang didapat rakyat meningkat. Hadirnya pabrik aspal karet ini meningkatkan nilai jual karet petani hingga dua kali lipat, bisa Rp20.000 perkilogram,” ujarnya.

Lihat Juga  STNK Elektronik, Pengamat: Jangan Sampai Memberatkan

Jadi selain karet, Kabupaten Muba juga memiliki komoditas kelapa sawit dengan program pengolahan kelapa sawit menjadi bensin atau bahan bakar nabati (BBN) biofuel sebagai energi baru terbarukan..

Menjawab pertanyaan tentang kinerja ASN yang otpimal dan sejalan dengan kepala daerah. Dodi menjelaskan Pemkab Muba menyediakan program pembinaan bagi ASN sehingga mempunyai kapasitas.

“Pemkab Muba memasang target untuk para ASN, siapa yang bisa capai target tepat waktu maka akan diganjar reward. Sebaliknya jika tidak tercapai ada punishment. Konsep kerja yang diterapkan harus terukur, sehingga mau bekerjasama untuk menjalankan visi dan misi kepala daerah,” kata Bupati Muba.

Tentang CSIS

CSIS yang berdiri 1 September 1971 adalah lembaga penelitian dan kebijakan penting baik di Indonesia maupun di dunia internasional. Pendirian CSIS mendapat dukungan almarhum Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani asisten pribadi Presiden Soeharto. Sejak 1980-an CSIS juga semakin berkontribusi pada institusi regional multilateral.

Editor : Maspril Aries

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button