EkbisNews.com, Palembang – Anggota DPR Alex Noerdin meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah segera diberlakukan menyusul Menteri Kesehatan telah memberikan persetujuaan penerapan PSBB di Kota Palembang dan Kota Prabumulih.
Pemberlakuan PSBB di Palembang dan Prabumulih yang diperkirakan akan dilaksanakan pasca hari raya Idul Fitiri menyusul dengan tenggat waktu dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selama satu pekan untuk mempersiapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) penerapan PSBB di dua kota tersebut.
Menurut anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Alex Noerdin, keputusan tersebut sangat beresiko. Apalagi baru akan diberlakukan setelah Idul Fitri, yang berarti sejak terbit persetujuan Menteri Kesehatan pada 13 Mei 2020 ada rentang waktu lebih dari dua pekan.
“Penerapan PSBB di Palembang dan Prabumulih itu harus adu cepat. Draft Perwali seharusnya saat mengajukan permohonan PSBB sudah dibuat. Bayangkan Idul Fitri masih dua minggu lagi ditambah dua hari, jadi sekitar 16 hari lagi baru mau memberlakukan PSBB,” ujar Gubernur Sumsel periode 2008-2013 dan 2013-2018.
“Saya minta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kota Palembang dan Prabumulih, lakukan segera PSBB ini demi untuk masyarakat, demi untuk kita semua,” kata Wakil Ketua Komis VII DPR usai penyerahan bantuan bingkisan lebaran kepada karyawan dan pengemudi taksi Blue Bird.
Alex Noerdin juga mengingatkan, penerapan PSBB harus dijalankan dengan serius dan disiplin. Masyaraka juga harus betul-betul disiplin dan patuh terhadap penerapan aturan dari pemerintah.
“Kita tidak tahu kapan berakhirnya, tergantung dengan kebijakan pemerintah dan kepatuhan dari semua masyarakat serta ridha Allah SWT. Jadi kita tidak tahu kapan berakhir. Katanya kondisi data melandai, padahal masih turun naik, artinya masih ada kebocoran,” ujarnya.
Menurut Alex Noerdin pandemei Covid-19, jika nanti pandemi berakhir, dunia tidak sama lagi. “Covid-19 ini sudah mengubah gaya hidup, mengubah semuanya,” kata peraih bintang Mahaputera Utama dari Pemerintah Republik Indonesia.
Editor : Maspril Aries
