Bisnis

Mesin “Centrifuge” Tingkatkan Kualitas Karet Rakyat Muba

EkbisNews.com, Sekayu – Rendahnya harga jual karet petani di Musi Banyuasin (Muba) akibat kualitas yang rendah mendapat perhatian serius pemerintah setempat. Untuk meningkatkan kualitas karet rakyat Muba pemerintah memberi bantuan mesin centrifuge.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muba Apriyadi melihat langsung pemanfaatan mesin centrifuge di Desa Cipte Praja, Kecamatan Keluang. “Petani karet di Keluang sudah melakukan uji coba penggunaan mesin centrifuge dan hasilnya bisa meningkatkan kualitas karet rakyat,” katanya, Rabu (30/9).

Dengan beroperasinya mesin centrifuge menurut Apriyadi, petani karet di Muba bisa menjual karet atau lateks ke pabrik dengan harga yang lebih baik. Dengan menggunakan mesin centrifuge petani bisa memisahkan kandungan air dan lateks sehingga bisa dihasilan produk getah karet dengan kualitas yang lebih baik.

Menurut Apriyadi satu mesin centrifuge dalam satu hari mampu menghasilkan lateks sebanyak empat ton. Melalui dan proses centrifuge petani karet bisa mendapatkan keuntungan jauh lebih besar. “Potensi keuntungan petani setelah karetnya diproses menggunakan mesin centrifuge bisa mencapai sekitar Rp500.000 per ton,” katanya.

Lihat Juga  Ada Keripik Biji Karet Asal Muba pada Gelar Teknologi Tepat Guna XV

Mesin centrifuge adalah mesin yang biasa digunakan untuk memisahkan (mengkoagulasikan) zat-zat dalam suatu koloid (getah atau lem) yang dilakukan dengan cara mekanik. Cara kerja centrifuge ini berdasarkan memanfaatkan gaya sentrifugal pada suatu benda yang berputar, yaitu gaya yang arahnya keluar dari pusat.

Selain produksi lateks yang dijual ke pabrik, menurut Sekda Apriyadi, Pemkab Muba akan mendorong tumbuhnya industri rumahan dengan menggunakan bahan baku karet. “Akan ada hilirisasi karet yang ditopang industri rumahan. Akan ada pabrik skala kecil dari kelompok pengusaha rumahan yang tersebar di sentra karet Muba dengan memproduksi sarung tangan karet, tutup tabung gas dan berbagai hasil turunan karet,” ujarnya.

Sementara itu menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Muba A Toyibir setelah proyek rintisan Keluang pada tahun 2021 akan dilanjutkan dengan pengadaan dua mesin centrifuge. “Sesuai arahan Bupati Muba Dodi Reza Alex, Insya Allah tahun depan akan ada tambahan mesin centrifuge lagi. Dua mesin tambahan akan ditempatkan di sentra petani karet. Kita ingin di Muba petani mengubah pola pikirnya dari penghasil bokar menjadi produsen lateks pekat,” katanya.

Lihat Juga  Sentuhan Bukit Asam untuk Kopi Arabica Semende

Aspal Karet

Sebelumnya pada peringatan hari jadi ke 64 Kabupaten Muba, Bupati Muba Dodi Reza Alex mengusulkan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru pembangunan jalan provinsi bisa memanfaatkan atau menggunakan aspal karet dari  Muba.

“Jika semua jalan jalan provinsi dibangun menggunakan aspal karet kita harapkan bisa meningkatkan harga karet rakyat mengingat rakyat Sumsel mayoritas petani karet,” kata Dodi Reza Alex.

Pabrik aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi yang dibangun di Muba mampu menyerap 25.000 ton karet pertahun yang berasal dari karet rakyat yang tidak hanya berasal dari Kabupaten Muba tetapi juga dari kabupaten lain di Sumsel.

Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button