NASIONAL

Muba Produksi 10.000 Masker dari Penjahit Lokal

EkbisNews.com, Sekayu – Mengatasi kelangkaan masker bagi warga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) guna mengatasi penyebaran wabah Covid-19 Bupati Dodi Reza Alex kembali bergerak cepat. Untuk memenuhi kebutuhan masker bagi warganya, Pemkab Muba akan mempersiapkan 10.000 masker.

“Melalui Gerakan Masker Muba Pemerintah Kabupaten Muba akan mempersiapkan 10.000 masker yang akan dibagian gratis kepada warga. Untuk pembuatan masker akan melibatkan penjahit lokal di Muba memproduksi masker untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Bupati Muba Dodi Reza Alex, Ahad (5/3).

Dalam siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Muba menyebutkan, Bupati Muba Dodi Reza Alex mengajak penjahit lokal di daerah ini untuk membuat masker guna mengatasi kebutuhan masker yang semakin dan harga jualnya pun mahal.

Menurut Dodi Reza Alex Program Gerakan Masker Muba bertujuan menyediakan masker kain untuk mencegah menyebarnya percikan liur atau biasa disebut droplets, sekaligus memberdayakanpara penjahit yang kini kesulitan mencari nafkah akibat pesanan jahitan menurun drastis karena dampak dari wabah virus corona.

Untuk memproduksi masker buatan penjahit lokal tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba bersama Dekranasda Muba melibatkan para penjahit di Muba. “Dalam waktu dekat akan kita luncurkan Gerakan Masker Muba yang merupakan turunan dari Masker World di dunia,” ujar Dodi Reza Alex.

Lihat Juga  Semen Baturaja Kembali Jadi Sponsor Sriwijaya FC

Masker yang diproduksi para penjahit lokal tersebut bukan masker untuk tenaga medis, melainkan untuk warga Muba agar tidak tertular penyebaran Covid-19. Kepada warga Muba, Bupati Dodi Reza Alex untuk tidak membeli masker medis selain harganya sangat mahal juga masker ini lebih dibutuhkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas.

“Bagi warga yang sehat mari memakai masker kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berkali- kali. Sekaligus kita berdayakan UMKM khususnya para penjahit di Sekayu dan sekitarnya untuk memproduksi masker kain ini, agar membantu pendapatannya,” kata Bupati Muba yang juga Ketua Kadin Sumatera Selatan (Sumsel).

Menurut Bupati Muba, wabah virus corona juga berdampak pada pendapatan pedagang kecil, sektor informal termasuk penjahit. “Melalui Gerakan Masker Muba ini sekalian membantu sosial ekonomi para penjahit. Untuk setiap penjait pembuat masker kain mendapat Rp3.500 per masker sebagai ongkos kerja. Ke depan bila memungkinkan ongkosnya dinaikkan menjadi Rp5.000 per masker,” ujarnya.

Lihat Juga  Diguyur Hujan Deras, Upacara Sumpah Pemuda di Muratara Terus Lanjut, Teks Pidato Bahkan Luntur

Dodi Rez Alex optimis Gerakan Masker Muba dapat membantu memutus penyebaran virus corona. Menurutnya, saat ini tidak ada jaminan bahwa orang yang merasa sehat berarti tidak membawa virus. “Sebaiknya siapapun yg merasa sehat tetap memakai masker kain saat keluar rumah, untuk mencegah percikan liurnya mengenai orang lain,” imbaunya.

Sementara itu menurut Ketua Dekranasda Muba Thia Yufada, Dekranasda akan berperan maksimal untuk Gerakan Masker Muba. “Ini langkah konkret dan gerakan nyata untuk meminimalisir serta mencegah penularan Covid-19,” katanya.

Menurut Thia Yufada Gerakan Masker Muba dapat meringankan beban UMKM khususnya penjahit di Muba yang saat ini terdampak akibat wabah Covid-19. “Semoga Gerakan Masker Muba ini bermanfaat untuk warga Muba, serta warga Muba terhindar dari wabah Covid-19,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Muba.

Pelaksanaan Gerakan Masker Muba yang melibatkan penjahit lokal tersebut menurut Pelaksana tugas (Plt) Kadisdagperin Azizah sudah mulai berjalan dengan melibatkan puluhan penjahit yang mendapat order 10.000 masker tahap pertama.

Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button