Kolaborasi IAF dan GPM Dukung Kurangi Laju Penularan Covid-19
EkbisNews.com, Jakarta – The International Association of Facilitators (IAF) berkolaborasi dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) melakukan sosialisasi pentingnya memakai masker untuk mengurangi laju penularan Covid-19 di Indonesia. Sosialisasi yang berlangsung secara virtual diikuti lebih 200 peserta.
Dalam siaran pers IAF yang diterima ekbisnews.com, sosialisasi yang disampaikan bahwa masing-masing kita harus memiliki kesadaran pentingnya memakai masker saat beraktivitas di luar luar. Disiplin memakai masker diyakini akan menghindarkan kita dari penularan Covid-19.
“Membangun kesadaran memakai masker ini tidak bisa asal diperintahkan begitu saja, tetapi kesadaran ini harus muncul dari dalam diri mereka sendiri juga,” kata Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono pada sosialiasi yang banyak diikuti oleh penyuluh dari berbagai kluster dari seluruh Indonesia. Sigit Pramono mengharapkan, mereka juga akan menjadi agen perubahan untuk lingkungan terdekatnya.
Kolaborasi IAF dan GPM juga menggandeng Human Resource (HR) Directors Indonesia dan Perhumas. Rizka Moeslichan dari HR Directors Indonesia yang juga penyitas Covid-19 awal acara menceritakan bagaimana ketidaknyamanan yang ia hadapi ketika dinyatakan positif Covid-19. Termasuk dampak fisik, psikologis dan mental yang dirasakannya.
Sementara Meiliana Lany CPF IAF Indonesia Chapter Lead mengaku senang menjadi bagian dari solusi bangsa. “IAF Chapter Indonesia kolaborasi bersama Gerakan Pakai Masker, HR Directors Indonesia dan Perhumas ini sebagai bagian dari kontribusi aktif IAF terhadap Negeri. Kalau masing-masing dari kita memberikan kontribusi positif, sebesar apapun permasalahan bangsa ini kita dapat memperbesar peluang untuk keluar dari pandemi dengan segera,” ujar Meiliana.
Sosialisasi mengajak masyarakat untuk berperan aktif melawan Covid-19 dengan kesadaran dari diri mereka sendiri, termasuk hal yang paling dasar yaitu memakai masker. Ajakan untuk memakai masker ini tidak bisa hanya perintah saja, tetapi dengan pendekatan fasilitasi, akan lebih menggerakkan masyarakat karena kesadaran untuk memakai masker muncul dari diri mereka sendiri.
“Kami juga mengharapkan mereka nantinya dapat menjadi influencer untuk orang-orang di sekitarnya. Dengan pendekatan fasilitasi, hal ini sangat memungkinkan,” kata Meiliana.
Setelah ini IAF Indonesia akan mengadakan sesi pembekalan untuk para penyuluh GPM untuk memperlengkapi mereka dengan cara menfasilitasi yang sesuai dengan keadaan.
Sementara itu, Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana mengatakan sangat mendukung upaya-upaya yang ditempuh GPM dan IAF karena penyebaran hal-hal positif saat ini sangat dibutuhkan di tengah pandemi.
“Kami juga mengharapkan, pengurus Perhumas yang mengikuti pelatihan bersama IAF dan GPM bisa menjadi pembawa perubahan di sekelilingnya dan juga menjadi influencer dalam menggaungkan Indonesia Bicara Baik tentang penanganan Covid-19,” pesannya.
The International of Facilitator (IAF) adalah : Organisasi partisipatif dengan anggota di lebih dari 65 negara, IAF adalah rumah bagi setiap orang yang ingin belajar mengenai fasilitasi dan untuk mereka yang menjadikan fasilitasi sebagai profesi. IAF menetapkan standard fasilitasi yang diterima secara international dan mempromosikan kekuatan dari fasilitasi.
Visi IAF adalah mendorong pemanfaatan fasilitasi secara profesional di seluruh dunia untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi banyak individu di kelompoknya, organisasi maupun komunitas.
Editor : Maspril Aries