Kembangkan Populasi kerbau Rawa dapat Menimalisir Potensi Karhutla
EkbisNews.com, OKU – Belajar dari pengalaman membuat Gubernur Sumsel H. Herman Deru yakin akan mampu mengembangkan potensi kerbau rawa di Sumsel secara maksimal.
Dengan pengelolaan yang baik Ia yakin Sumsel dapat mandiri memenuhi kebutuhan daging tanpa ekspor dari daerah luar.
Hal itu dikatakannya saat menerima Kepala Badan Restorasi Gambut RI , Nazir Foead sekaligus menyimak paparan tentang kegiatan Kerbau Rawa dari Universitas Sriwijaya yang berlangsung di Ruang Rapat Griya Agung Palembang, Kamis (15/8/2019).
“Masyarakat Sumsel ini sangat berperhatian terhadap perkembangan ternak khususnya sapi dan kerbau rawa . Saya sendiri juga merupakan salah satu pelaku peternak dan penjual daging, pengalaman itu nyata,” katanya.
Dikatakannya, kerbau rawa merupakan hewan ternak yang memiliki potensi yang luar biasa. Selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga dapat menjaga alam dengan sangat baik.
Karena itu Ia menyambut baik sekali jika kerbau rawa serius dikembangkan di Sumsel. pasalnya kerbau rawa memiliki potensi susu yang luar biasa. Sebagai orang yang cukup berpengalaman sebagai pelaku peternak, faktor manusia diakuinya mempunyai peran lebih dari 30 Persen terhadap keberhasilan pengembangan barulah faktor berikutnya adalah pendanaan.
Sedikit kilas balik, Herman Deru menceritakan pengalaman saat menjadi Bupati OKU Timur dua periode. Saat itu dirinya pernah membeli sapi sebanyak 500 ekor dan ditempatkan di setiap titik desa sehingga sapi itu berhasil dikembangkan bahkan pernah menyuplai daging sapi. “Saya sebagai Bupati pernah menyuplai daging terbesar di Sumsel,”ungkapnya. dikutip dari globalplanetnews.com
Karena itu pula dirinya bangga atas inisiasi dan gagasan untuk pengembangan kerbau rawa.
“Saya ingatkan yang pertama itu perlu SDM kemudian ketersedian lahan. Pengembangan kerbau rawa ini sangat bermanfaat selain meningkatkan ekonomi, ini juga menjaga alam menjadi produktif tanpa merusak,”terangnya.
Dengan pengembangan kerbau rawa yang maksimal Iapun menargetkan agar Provinsi Sumsel tidak lagi mengimpor daging dari luar daerah.
Sama halnya dikatakan Kepala Badan Restorasi Gambut RI , Nazir Foead bahwa kerbau rawa selain meningkatkan ekonomi dan menjaga alam ini juga produktif tanpa merusak.
Selain membahas gambut, katanya sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo BRG juga terfokus pada pengembangan ekonomi masyarakat salah satunya dari bidang peternakan.
“Kita setuju jika daging kerbau ini kita dorong. Kita juga dapat membudayakan kerbau rawa di lahan gambut,” ucapnya.
Dirinya juga yakin jika Sumsel dapat berhasil dalam pengembangan kerbau rawa, dan tidak mungkin nantinya Sumsel akan menjadi percontohan bagi Provinsi lain dalam pengembangan kerbau rawa.
Selain itu juga, Badan Restorasi Gambut (BRG) terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan lahan gambut agar meminimalisir potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) khususnya di Sumatera Selatan.
Upaya pengelolaan lahan gambut ini salah satunya dengan pemanfaatan dan kembang biak kerbau rawa. Hal ini telah diimplementasikan BRG bersama Pemprov Sumsel di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
“Pendirian swamp buffalo center di Rambutan, Banyuasin ini juga bisa menekan potensi karhutla di lahan gambut. Jadi populasi kerbau rawa terjaga dan karhutla bisa diminimalisir,” ujarnya.
Nazir bilang, keberadaan swamp buffalo center juga dapat memiliki andil meningkatkan kesejahteraan warga peternak kerbau, khususnya di wilayah Rambutan Banyuasin.
“Ini juga bisa menjadi pusat destinasi wisata yang diminati masyarakat luas,” katanya.
Untuk pengembangan fasilitas buffalo center ini, kata dia, BRG akan memetakan alokasi anggaran dan akan di support Pemprov Sumsel melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Swamp buffalo center ini merupakan satu-satunya di Indonesia, jadi harus kita tingkatkan fasilitasnya agar dapat menjadi percontohan pusat pengembangan kerbau rawa dan lahan gambut,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unsri Andy Mulyana mengungkapkan bahwa kerbau rawa adalah plasma Nutfah asli Sumatera Selatan. Kebo rawa memiliki produk susu yang berkualitas. Maka katanya kedepan nanti akan bekerjasam dengan Pemprov Sumsel dalam hal ini Dinas terkait untuk mengembangkan Kerbau Rawa tak lain hal ini untuk perkembangan kerbau rawa sendiri sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat disana.
Saat ini Kegiatan Revitalisasi Ekonomi Kerbau Rawa Sumsel berada di lokasi Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.