Lion Grup Hentikan Penerbangan ke Aceh dan Papua
EkbisNews.com, Jakarta – Lion Grup menghentikan sementara penerbangan ke Papua untuk mencegah penyebaran virus corona. Penundaan sementara dilakukan dari Kamis, 26 Maret 2020 hingga Kamis, 9 April 2020 sesuai pemberitahuan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X mengenai penutupan penerbangan penumpang di Bandar Udara Provinsi Papua.
“Penundaan sementara ini juga dilakukan berdasarkan situasi saat ini, dalam upaya tindakan preventif terhadap upaya pencegahan atau menangkal masuk penyebaran corona virus disease (covid-19),” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic, dalam keterangan resmi.
Seperti dilansir dari cnnindonesia.comOperasional layanan penerbangan penumpang domestik di Provinsi Papua, Lion Air Group memiliki rata-rata 35 frekuensi penerbangan per hari pergi pulang (PP), mencakup kota sebagai berikut:
- Jayapura – Bandar Udara Internasional Sentani (DJJ)
- Merauke – Bandar Udara Mopah (MKQ)
- Mimika – Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin, Timika (TIM)
- Nabire – Bandar Udara Douw Aturure (NBX)
- Yahukimo – Bandar Udara Nop Goliat Dekai (DEX)
- Jayawijaya – Bandar Udara Wamena (WMX)
Danang mengungkap akan memfasilitasi seluruh calon penumpang yang sudah membeli tiket (issued ticket) dengan pengembalian dana (refund) menurut ketentuan yang berlaku.
Selain Papua, Wings Air pun akan menghentikan sementara rute penerbangan ke Meulaboh (MEQ) melalui Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, Aceh, dari Bandara Internasional Kualanmu (KNO), Sumatera Utara.
“Penghentian sementara/pembatalan penerbangan ini karena alasan komersial,” kata petugas Wings Air Meulaboh, Sunardi, Jumat, (27/3) seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, seluruh calon penumpang yang sudah membeli tiket penerbangan di jadwal yang sudah dibatalkan tersebut, mendapatkan pengembalian uang tiket secara penuh.
Bahkan kepada calon penumpang yang ingin mengganti jadwal penerbangan, juga dibantu pengalihan penerbangan ke jadwal lainnya atau dialihkan penerbangannnya melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Sunardi menambahkan.
Menurutnya, alasan pembatalan penerbangan selama sepekan ke depan tersebut karena kondisi komersial dan sepinya penumpang yang terbang dari Bandara Cut Nyak Dhien sejak beberapa pekan terakhir.
Meski pun demikian, pihaknya akan meninjau kembali apakah pembatalan tersebut, akan berakhir pada akhir Maret atau pun diperpanjang kembali sesuai dengan kondisi terkini.