NASIONAL

Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek di Negaranya, Begini Tanggapan Gojek

EkbisNews.com, Jakarta – Perusahaan taksi konvensional melontarkan pernyataan paling keras soal rencana masuknya Gojek di Malaysia. CEO perusahaan taksi Big Blue Capital, Datuk Shamsubahrin Ismail, menjadi salah satu pengkritik yang konsisten.

Di video viral yang beredar di media sosial, ia menyebut kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi sehingga Gojek sukses. Sedangkan anak muda Malaysia tak miskin dan tidak perlu menjadi pengemudi Gojek. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, ia sudah banyak mengutarakan kritik.

Suara kritik paling nyaring berasal dari para bos perusahaan taksi yang mungkin merasa bisnisnya terancam. Bagaimana tanggapan Gojek?

Setidaknya ada dua petinggi perusahaan taksi yang menolak Gojek. Pendiri MyCar, Mohd Noah Maideen, mengatakan selain faktor keamanan dan pelanggaran norma, hadirnya layanan ojek online menimbulkan persaingan tidak sehat antar perusahaan e-hailing lokal karena kuatnya Gojek.

Lihat Juga  Persiapan Lebaran Idul Fitri, PT KAI Divre III Palembang Siapkan 63.228 Tiket

Bahkan, pendiri Big Blue Taxi Datuk Shamsubahrin Ismail sampai melontarkan kalimat bahwa Indonesia adalah negara miskin. Oleh sebab itu, Gojek bisa sukses di sini.

“Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek,” ujarnya, dalam pernyataan yang kemudian viral.

Menanggapi hal itu, Gojek meyakini akan ada solusi. “Fokus kami adalah untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya. Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak,” kata juru bicara Gojek. sebagaimana dikutip dari detik.com

Lihat Juga  Jokowi Tambah Jaminan Sosial Buruh

“Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia. Gojek selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura,” tambahnya.

“Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan, mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara,” pungkas sang juru bicara.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button