Thia Yufada Inisiasi Pelatihan Menulis Buku oleh Anak
EkbisNews.com, Sekayu — Gerakan literasi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus bergerak. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Muba Thia Yufada Dodi Reza bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba gelar pelatihan pembuatan buku anak untuk jenjang sekolah dasar (SD) kelas 4,5 dan 6 di aula Disdikbud setempat.
Kepada peserta Thia Yufada menjelaskan, latar belakang atas pelatihan pembuatan buku anak berawal dari pengalaman kedua putri kembarnya yaitu Aletta dan Atalie yang bersekolah SD Mentari Nasional. “Di sekolah tersebut ada kurikulum pelatihan yang dipandu Bapak J. Proboantoro seorang penulis, yang sudah meluncurkan buku cerita anak sejak tahun 2003,” kata Bunda Baca Kabupaten Muba, Selasa (16/7).
Menurutnya, di sekolah tersebut setiap anak dibimbing untuk membuat cerita berdasarkan imajinasinya. “Ada yang mengambil dari angle dan sudut pandang yang berbeda. Misalkan ada satu tema besar, anak-anak disilahkan untuk mengembangkan cerita masing-masing, dan hasilnya bagus. Artinya setiap anak punya inspirasi, jika dirangkul dan dibimbing bisa membuat cerita yang berbeda,” ujarnya.
Mantan host stasiun televisi swasta tersebut menjelaskan, “Yang saya lihat dari proses menulis cerita, mereka menjadi pemerhati di rumah, banyak diskusi dengan saya terkait penulisan mereka, saya bilang tulis saja apa yang kamu mau tulis, nanti di sekolah akan dibimbing. Nah disini proses belajar menulis otomatis bisa membentuk pola fikir mereka.”
“Ujung dari penulisan cerita tersebut lalu dicetak dan dijadikan buku. Tentu kebanggan bagi anak jika nanti ke toko buku ada cerita mereka di dalam sebuah buku cerita anak yang diterbitkan,” Thia Yufada.
Bagi Ketua Tim Penggerak PKK Muba, belajar menulis bisa membentuk pola perilaku anak, bagaimana menghargai imajinasi sendiri, menuangkan ide dalam bentuk kalimat berderet, serta sejak dini harus dikenalkan dengan kebiasaan menulis dengan bahasa dan tutur yang baik, karena nantinya di masa datang mereka akan menulis skripsi, karya ilmiah dan sebagainya.
“Sebagai Bunda Baca Muba saya mengajak anak-anak bukan hanya gemar membaca. Karena sekarang anak-anak buka gadget saja dan terhubung di wifi bisa membaca apa saja. Tangan kita sekarang bagaimana memantau anak kita baca apa? Jika penulisan cerita ini bisa diterbitkan menjadi buku cerita, maka akan menjadi sumber bacaan yang baik bagi anak-anak,” pesan Thia Yufada.
Bagi Thia, setiap orang bisa menulis dan berdiskusi, tidak ada yang tidak bisa menuangkan imajinasi ke tulisan. Kalau pelatihan menulis cerita ini diminati oleh anak-anak mudah-mudahan bisa jadi seorang penulis, namun paling tidak mereka dapatkan pengalaman bagaimana sulitnya menulis, menuangkan imajinasi dalam tulisan dan menghargai sebuah proses.
Sementara itu menurut Kepala Disdikbud Kabupaten Muba Musni Wijaya, pelatihan menulis selama dua hari diikuti 30 peserta dan 30 SD dalam Kecamatan Sekayu.
Editor : Maspril Aries