Tahun 2019 PTBA Targetkan Produksi 3.8 Juta Ton
EkbisNews.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menigkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar premium, di tahun ini PT Bukit Asam akan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi 3,8 juta ton ke minimal empat negara atau meningkat dibandingkan 2018 yakni di bawah 1 juta ton.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Suherman mengatakan peningkatan produksi itu dikarenakan respons dari pasar premium terhadap batu bara kalori tinggi (high calorie value) masih bagus.
“Bila di tahun lalu masih memproduksi di bawah satu juta ton, di tahun ini kita akan lebih dari 3 juta ton,” kata Suherman dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (25/3).
Saat ini pasar premium perseroan itu adalah Jepang, dan tengah mengincar pasar lainnya yakni Taiwan, Srilanka, dan Filipina.
Suherman mengatakan peningkatan produksi batu bara kalori tinggi ini salah satunya didukung dengan penambahan kapasitas angkutan batu bara dari Tanjung Enim ke Dermaga Kertapati menjadi 5 juta ton. Dengan penambahan kapasitas itu, maka berimbas pada peningkatan jumlah pengiriman batu bara kepada pembeli.
Pada 2018, produksi batu bara kalori tinggi PT Bukit Asam telah mendorong kenaikan laba bersih perusahaan menjadi sebesar Rp 5,02 triliun atau naik dari Rp 4,47 triliun pada 2017.
Periode yang sama, produksi batubara perseroan mengalami kenaikan 2,12 juta ton dan penjualan ekspor batu bara Bukit Asam meningkat lebih dari 1,54 juta ton dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut merupakan upaya dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara Asia di tengah pembatasan impor Cina.
“Tak hanya itu, keberhasilan peningkatan kinerja tahun 2018 juga didorong oleh optimasi penjualan ekspor batu bara kalori tinggi ke premium market,” kata Suherman.
pada tahun 2019 Bukit Asam akan memproduksi batu bara sebesar 27,26 juta ton termasuk di dalamnya produksi batu bara berkalori tinggi. Bukit Asam optimis dengan meningkatkan produksi angkutan batu bara di tahun ini akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Editor :Handoko Suparianto