PT Pupuk Indonesia Tahun 2020 Produksi Pupuk 12 Juta Ton
EkbisNews.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mencetak rekor produksi tertinggi dalam sejarah industri pupuk di Indonesia. Di tengah pandemi yang melanda, BUMN pupuk tersebut melalui anak-anak perusahaannya pada 2020 berhasil memproduksi pupuk sebanyak 12.254.676 ton.
Dalam siaran pers PT Pupuk Indonesia yang diterima Ekbisnews.com, para pabrik pupuk yang bernaung di bawah BUMN tersebut berhasil mencatat prestasi memproduksi melampaui target yang ditetapkan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) 2020 sebanyak 10.470.200 ton.
“Kinerja produksi perseroaan dalam tiga tahun terakhir selalu meningkat dan mencetak rekor tertinggi. Salah satu faktor penyebab peningkatan volume produksi yakni berkat pengoperasian pabrik baru urea di Gresik yang mulai komersil sejak 2018 dan pabrik baru NPK di Palembang sejak 2020,” kata Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto.
Menurutnya, peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari keberhasilan Pupuk Indonesia Grup menjaga kehandalan pabrik sehingga kinerja produksi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Total produksi sepanjang tahun 2020 tersebut terdiri dari 7.983.042 ton pupuk urea, 3.014.077 ton pupuk NPK, 451.972 ton pupuk SP-36, 795.930 ton pupuk ZA dan 9.655 ton pupuk ZK. Perseroan juga berhasil memproduksi amoniak 6.012.997 ton, setara 121 persen dari target yang 4.960.000 ton. Produksi lainnya yakni asam sulfat dan asam fosfat masing-masing 853.112 ton dan 218.883 ton.
“Pertumbuhan produksi juga dialami produk non pupuk perseroan, mencapai 119 persen dari target menjadi 7.084.992 ton,” ujarnya.
Bob Indiarto menjelaskan, beberapa faktor yang mampu mendongkrak produksi perseroan, yakni berkat implementasi manufactur excellence dan digital fertilizer. “Platform ini merupakan aplikasi yang dapat memonitor seluruh aspek performance pabrik serta dapat menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik,” ujar mantan Direktur SDM dan Umum PT Pusri.
Kepada lima anak perusahaan yang menjadi produsen pupuk Bob Indiarto menyampaikan apresiasinya karena mampu menjaga produktifitas di setiap tahunnya demi mendukung program ketahanan pangan Nasional. Lima produsen di bawah PT Pupuk Indonesia adalah PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
“Pencapaian tahun 2020 ini berkat kerja keras para insan PT Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi meskipun dihadapi tantangan pandemi sepanjang 2020,” kata Bob Indiarto.
Salah satu anak perusahaan yang juga produksinya pada 2020 melampaui target adalah PT Pusri. Menurut Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh, produsen pupuk tertua di Indonesia tersebut berhasil memproduksi pupuk urea 2.052.500 ton atau 129 persen dari RKAP, produksi amoniak 1.286.500 ton atau 127 persen dari RKAP dan pupuk NPK sebanyak 198.610 ton atau 122 persen dari RKAP.
Editor : Maspril Aries