Bisnis

Produksi Emas Indonesia Merosot

EkbisNews.com, Jakarta — Produksi emas Indonesia  pada tahun ini hanya mencapai 9,98 ton per Mei, dibandingkan tahun lalu pencapaian tersebut menyusut tajam. Yang mana pada tahun 2019 produksi  mencapai yang 109,02 ton.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan penurunan produksi itu terjadi akibat transisi kegiatan produksi PT Freeport Indonesia di Papua, dari penambangan terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah.

“Dengan total produksi mencapai 80 ton per tahun, selama ini Freeport menjadi penyumbang terbesar produksi emas Indonesia,” kata Irwandy seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/7).

Lihat Juga  Pemkab Muba Fasilitasi Pelaku UMKM untuk Pinjaman Rp25 Juta

Irwandy memperkirakan masa transisi kegiatan penambangan Freeport bisa mencapai dua tahun. Namun jika perusahaan itu bisa mempercepat proses transisinya maka produksi emas RI juga akan kembali normal ke kisaran 120 ton per tahun.

Meski turun, Irwandy meyakini produksi emas nasional pada 2020 ini tak akan jauh dari angka 100 ton. Prediksi dibuatnya berdasarkan jumlah perusahaan tambang emas di dalam negeri yang saat ini mencapai 28 di seluruh Indonesia.

“Produksi emas mungkin akan berkurang tahun ini karena Freeport belum normal. Kurangnya berapa harus dilihat secara detail sampai akhir tahun ini. Tapi mudah-mudahan tidak terlalu jauh dari 100 ton,” katanya.

Lihat Juga  Belum Miliki Kartu Tani, Petani Bisa Beli Pupuk Bersubsidi

Irwandy menambahkan kondisi industri pertambangan emas pada saat pandemi COVID-19 relatif stabil. Kegiatan produksi saat ini berjalan normal, hanya sempat terpengaruh sebentar pada Maret – Mei lalu.

Kondisi tersebut juga didukung dengan prospek pasar komoditas emas yang kondusif di mana selama pandemi COVID-19, harga emas justru terus naik hingga US$1.800 dolar AS per troy ounce.

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button