Energi

Produksi 16 Kontraktor Migas Capai Lifting di Atas 100 Persen

 

EkbisNews.com, Jakarta – Capaian produksi minyak dan gas (migas) dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sampai triwulan III – 2021 menorehkan hasil menggembirakan. Dari data SKK Migas, di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum selesai, tercatat ada 16 KKKS yang realisasi lifting-nya di atas 100 persen.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangan pers menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan belum optimalnya operasional hulu migas karena pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, hulu migas masih bisa mencatatkan capaian lifting migas yang tinggi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno – FOTO : Humas SKK Migas

“Sampai triwulan III – 2021 realisasi lifting minyak dan gas sebesar 1,640 barel oil equivalent per day (BOEPD red.) atau sebesar 96 persen dari target APBN. Realisasi tersebut tidak lepas dari kinerja KKKS yang mampu mencatatkan lifting di atas 100 persen,” katanya, Senin (25/10).

Menurut Julius, ada 16 KKKS migas yang mencapai di atas 100 persen target lifting. “Untuk produksi minyak ada tujuh KKKS yang mencapai diatas 100 persen target lifting. Dan untuk produksi gas terdapat sembilan KKKS yang berhasil mencapai lifting gas diatas 100 persen,” ujar Julius Wiratno.

Tujuh KKKS yang berhasil melampaui target untuk minyak adalah Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebesar 25.119 barel minyak per hari (BOPD) atau 114,5 persen, Medco E&P Natuna sebesar 14.509 BOPD atau 138,2 persen, Pertamina Hulu Sanga-Sanga sebesar 12.129 BOPD atau 101,9 persen, ConocoPhilips (Grissik) LTD sebesar 7.014 BOPD atau 104,8 persen, JOB Pertamina – Medco Tomori Sulawesi LTD sebesar 6.730 BOPD atau 103,9 persen dan Husky-CNOOC Madura LTD sebesar 6.564 BOPD atau 109,4 persen.

Lihat Juga  Sentralisasi UU Cipta Kerja Kendala Penanganan “Illegal Drilling”

Untuk gas KKKS yang capaian lifting melebihi target adalah ConocoPhilips (Grissik) LTD sebesar 831 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 106,5 persen, PHM sebesar 489 MMSCFD atau 119,2 persen, ENI Muara Bakau BV sebesar 325 MMSCFD atau 111,7 persen, JOB Pertamina – Medco Tomori Sulawesi LTD sebesar 283 MMSCFD atau 101,7 persen, Premier Oil Indonesia sebesar 197 MMSCFD atau 109,2 persen, Medco E&P Natuna sebesar 133 MMSCFD atau 111,2 persen, Husky-CNOOC Madura LTD sebesar 100 MMSCFD atau 100,3 persen, dan Pertamina Hulu Energi ONWJ LTD sebesar 68 MMSCFD atau 109,5 persen.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, “Dampak Covid-19 masih sangat mengganggu operasional hulu migas. Namun demikian SKK Migas dan KKKS terus melakukan upaya agar kinerja hulu migas tetap optimal. Upaya yang dilakukan tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan dengan capaian lifting migas yang sebesar 96 persen, meskipun ada beberapa proyek utama yang penyelesaiannya mundur dari target.”

Lihat Juga  Uni Eropa Hambat Mobil Listrik China, Walaupun Pemerintah China Kecewa

Walaupun operasional hulu migas telah dijaga seketat mungkin dengan prosedur protokol kesehatan sudah melampaui yang ditetapkan Pemerintah, menurut Julius, tetap ditemukan pekerja hulu migas maupun kontraktor di proyek yang terkena Covid-19.

“Dampaknya terjadi outbreak, yang meskipun telah dilakukan berbagai cara hilangnya waktu akibat outbreak tidak semua bisa di-recovery. Seperti yang terjadi pada proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru yang karena terjadi outbreak bertubi-tubi menyebabkan jadwal onstream meleset sehingga berdampak pada capaian lifting tahun 2021,” ujarnya.

Atas capaian lifting migas yang melampaui target 100 persen tersebut, SKK Migas menurut Julius, memberikan apresiasi atas kinerja KKKS tersebut dan akan mendorong KKKS yang belum mencapai target untuk meningkatkan kinerjanya menjelang akhir tahun 2021 sekaligus akan menjadi level entry yang optimal memasuki tahun 2022 mengingat target APBN 2022 sudah dipatok tinggi.

Editor : Maspril Aries

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button