Bisnis

PG PTPN VII Bungamayang Target Produksi 56.000 Ton Gula

EkbisNews.com, Bungamayang – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII melalui anak perusahaannya PT Buma Cima Nusantara (BCN) pada musim giling 2021 menetapkan target produksi gula untuk Pabrik Gula (PG) unit Bungamayang sebesar 56.000 ton.

Dalam siaran pers PTPN VII yang diterima Ekbisnews.com, untuk mencapai target produksi tersebut PT BCN menggelar In House Trainning yang mengusung tema “Grand Strategy Peningkatan Performa on Farm” yang berlangsung tiga hari sejak 23 Maret 2021.

Pada pelatihan tersebut, para peserta yang terdiri dari para asisten membubuhkan tanda tangannya di atas selembar baliho yang terpasang di dinding gedung Tjoek Supomo dalam komplek pabrik gula unit Bungamyang.

In House Trainning yang berlangsung sampai 25 Maret tersebut adalah bagian dari manajemen menggerakkan seluruh sumberdayanya untuk mensukseskan musim giling 2021. Dalam fakta integritasnya, anak perusahaan PTPN VII Unit Bungamayang itu harus memproduksi 768.000 ton tebu pada tahun 2021, menggiling dengan kapasitas minimal 6.000 ton tebu per hari (TCD), rendemen minimal 7,28 persen, dan menghasilkan gula putih kristal 56.000 ton.

Dalam sambutannya pembukaannya Direktur Utama PT BCN Putu Sukarmen memaparkan target-target produksi pada musim giling 2021 untuk dua unit kerja yakni PG Bungamayang di Provinsi Lampung dan PG Cintamanis di Sumatera Selatan. Menurutnya pada 2021 PT BCN harus untung Rp112 miliar. “Angka itu didapat dari produksi gula putih kristal dari dua pabrik  sebanyak 87.000 ton,” katanya.

Lihat Juga  Realisasi Investasi Hulu Migas Januari 2021 Capai  873,2 juta Dolar AS

“Secara umum, kondisi on farm di dua kebun kita, Bungamayang dan Cintamanis lebih baik dari tahun 2020. Taksasi Maret telah dilakukan, musim giling 2021 akan kita mulai  Juni 2021, produktivitas kebun 65 ton tebu/hektare (TCD). Rendemen diperkirakan 7,5 persen, harga jual Rp10.800/kg dengan harga pokok produksi di bawah Rp10 ribu,” ujar Putu Sukarmen yang menjabat pucuk pimpinan PT BCN pada Januari 2020.

Sementara itu menurut M Rasyid Ridho dari P3GI, dua industri gula putih PTPN VII di bawah PT BCN adalah salah satu masa depan industri gula di PTPN Holding. Dengan ketersediaan HGU yang luas, pabrik kapasitas besar dengan usia belum terlalu tua, dan infrastrukturnya, BCN bisa menjadi pioner di PTPN Holding.

Lihat Juga  Sekjen Aspek: PHK Indosat Sepihak Tak Prosedur

“Modal dasar industri gula di PTPN VII sangat mapan. Di Jawa memang unggul dari kesuburan tanah, tetapi tidak ada yang punya HGU seluas 17.000 hektare. Tinggal nanti dibenahi terus teknik budidaya dengan berbagai spesifikasinya, nanti akan ditemukan formula terbaik untuk berproduksi maksimal,” katanya.

Untuk pelaksanaan pelatihan, General Manager PG Bungamayang Willy Mulyawan menjelaskan, in house training ini untuk mengingatkan kembali kepada standar operasional prosedur di kebun. “Ini sangat penting karena hulu dari semua budi daya tebu menjadi gula putih adalah di kebun. Ini adalah upaya me-refresh teman-teman asisten yang bertugas di lapangan agar kembali ke SOP. Kalau tanaman baik, sehat, subur, maka faktor lain akan berjalan linier,” katanya.

Menurut mantan Manajer PTPN VII Unit Kedaton, persiapan musim giling 2021 menjadi titik krusial bagi PT BCN, baik Unit Bungamayang maupun Cintamanis. “Di Bungamayang kami optimis bisa meraih apa yang menjadi komitmen bersama. Melalui berbagai upaya di on farm, off farm, maupun relasi dengan stakeholder. Yakin target-target itu bisa dicapai,” ujarnya.

Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button