EkbisNews,Surabaya — Manajemen Isuzu Indonesia optimistis penjualan kendaraan komersial ringan (Light Comercial Vehicle) Traga akan terus meningkat. Bahkan, bisa memimpin pasar di kelas LCV 2.500 cc.
Hal itu dikatakan Wakil Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Keiji Takeda di sela-sela ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2019 yang digelar di Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (29/3).
Ia menjelaskan, animo masyarakat terhadap mobil dengan aplikasi pikap dan boks Isuzu Traga sangat tinggi. Sejak diluncurkan April 2018 hingga akhir Desember 2018, Traga sudah terjual 3.043 unit atau meraih pangsa pasar 20%. Rata-rata per bulan, secara nasional Traga terjual sekitar 500 unit.
“Sampai akhir tahun ini kami optimistis bisa meraih pangsa pasar 30 persen,” ujar Keiji.
Keiji malah yakin, dalam waktu yang tidak lama, Traga bisa menggeser Mitsubishi L300 yang menjadi pemimpin pasar di kelasnya. “Kalau tipe lain tentu perlu waktu lama, tetapi untuk Traga, kami yakin bisa lebih cepat (menjadi pemimpin pasar),” tutur dia.
Keyakinan itu didasari pada keunggulan Traga yang jauh di atas pesaingnya. Isuzu Traga memiliki desain kabin modern dan nyaman untuk dibawa berkendara jarak jauh dan dekat. Soalnya Traga memiliki kabin lapang dan jarak pandang yang luas. Traga juga dilengkapi blower, system audio digital dan analog cluster. Isuzu Traga menggunakan mesin 4JA1-L, 2.500 cc legendaris yang sudah terbukti tangguh, andal, irit BBM, dan perawatan mudah.
Keiji menambahkan, performa Traga lebih unggul ketimbang kompetitor karena memiliki torsi maksimum 19,5 kgm dan tenaga 80ps.
“Traga menggunakan 68% komponen common use dengan produk Isuzu lainnya, sehingga terjamin ketersediaan suku cadangnya dan memiliki harga kompetitif,” tambahnya.
Selain itu, keunggulan lainnya, mobil ini didukung sistem transmisi lima percepatan dan memiliki radius putar 4,5 meter dengan kapasitas ruang pengangkut lebih luas di kelasnya. Traga adalah kendaraan angkutan barang dengan GVW maksimum 2.950 kg.
Daya Angkut
Hal tersebut juga diakui Hasanuddin, pimpinan perusahaan rental mobil PT Bumi Jaya Utama (Kalla Group). Ia merekomendasikan kepada kliennya, terutama perusahaan jasa pengiriman ekspres, untuk menggunakan Isuzu Traga. Kapasitas Traga juga memungkinkan kendaraan ini tidak terhambat regulasi untuk masuk dalam kota. Seperti di Surabaya, pihaknya memasok puluhan unit Traga untuk perusahaan jasa pengiriman J&T.
Ia menjelaskan, J&T sempat memesan sejumlah kendaraan untuk merek lain, namun beralih ke Traga setelah mengetahui mobil itu memiliki banyak kelebihan.
“Kapasitas angkut dan fleksibilitas itu yang menjadi alasan J&T memilih Traga. Mobil ini bisa leluasa beroperasi di dalam kota. Kapasitasnya lebih banyak 3-4 meter kubik, soalnya sasis Traga lebih panjang, sehingga memberi ruang yang lebih besar untuk kapasitas,” papar Hasanuddin.
Sebagai perusahaan rental, ia perlu memberikan rekomendasi berdasarkan analisa terhadap berbagai produk. Hasanuddin membandingkan Traga dengan mobil pesaing yang kini masih memimpin pasar.
Mobil pesaing memiliki dimensi standar Dinas Perhubungan dengan kubikasi hanya mencapai 6.529 kubik, sedangkan Traga jauh lebih besar yakni mencapai 9.759 kubik, nyaris mendekati truk engkel.
“J&T yang beroperasional antar kota dan dalam kota ini concern pada daya angkut, yaitu masalah volume. Sedangkan kami, concern pada perawatan dan ketersediaan spare part. Kami mengevaluasi beberapa brand, dan kami putuskan menggunakan aplikasi Traga yang memenuhi dua hal itu,” tutur dia.
Menurut dia, bagi perusahaan niaga, ketersediaan suku cadang akan sangat berpengaruh pada operasional. Apalagi bagi perusahaan jasa pengiriman ekspres. Kalau ketersediaan suku cadang lama, mobil akan berhenti beroperasi dan itu sangat mengganggu. Bagi perusahaan rental, hal tersebut tentu akan menambah biaya, karena harus memberikan mobil pengganti.
Diakui, dalam beberapa bulan menggunakan Traga, pihaknya sangat puas. Persoalan tersebut bisa teratasi dengan baik. Kualitas layanan purna jual Isuzu boleh diacungi jempol.
Hal senada diakui General Manager PT Karya Niaga Abadi (J&T) Denny Lim. Menurut dia, sebagai perusahaan jasa pengiriman ekspres, pihaknya sangat memperhitungkan kapasitas angkut kendaraan yang digunakan. Dengan daya angkut besar, tentu akan lebih menguntungkan. Biaya operasional juga bisa direduksi.
Saat ini, di Jatim, J&T mengangkut paket sekitar 200 ton per hari. Seluruh paket itu dia angkut ke 38 kota di Jawa Timur. Setiap Traga, bisa mengangkut sekitar 1,5 hingga 2 ton. Seluruh unit beroperasi setiap hari tanpa henti.
Menurut dia, perusahaan jasa pengiriman ekspres berbeda dengan logistik. Kendaraan perusahaan logistik jika bermasalah bisa menunggu 1-2 hari, tetapi untuk angkutan pengiriman ekspres tidak bisa berhenti. Di sisi lain, jika logistik mengantar barang untuk satu atau dua konsumen, sedangkan jasa pengiriman ekspress melayani banyak konsumen, misalnya 1000 paket, konsumen yang dilayani adalah 2.000 konsumen yakni pengirim dan penerima. Makanya, kendaraan yang digunakan harus sangat andal, prima, dan memiliki durabilitas tinggi.
“Dulu kami pakai merek lain, sekarang menggunakan Traga karena spesifikasi kendaraannya bisa masuk dalam kota. Regulasi perizinan juga terpenuhi untuk spesifikasi kendaraan ini. Mobil ini andal, sudah beberapa bulan kami pakai, belum ada keluhan,” tutur Denny.
Diakui, dari sisi harga memang Traga lebih tinggi. Tetapi jika dihitung dari daya angkut dan perawatan yang efisien, harga investasi di awal bisa dibilang lebih kompetitif.
Menurut dia, dengan memilih Traga pihaknya bisa mengangkut paket lebih banyak. Selain itu, keandalan produk juga berkualitas. “Walaupun soal perawatan dan semuanya kita serahkan kepada perusahaan rental,” ujar dia.
Sementara itu, Regional Manager Jawa Timur PT Astra International Tbk – Isuzu FX Mardiono Danusaputro menjelaskan, penjualan Traga di Jatim terus meningkat. Bahkan ia optimistis bisa menjadi pemimpin pasar di kelasnya dengan pangsa pasarnya sekitar 40 persen di Jatim.
“Padahal kami mulai sejak Mei 2018, sampai sekarang sudah meraih pangsa pasar 35 persen. Itu sudah ajaib. Sampai akhir tahun ini kami yakin bisa nomor satu,” tambahnya.(mjl)
Traga produknya lebih fit. Secara volume angkut, lebih besar dari kompetitor. Selain itu, secara kekuatan kendaraan jauh di atas pesaing. (mjl)