Pemkab Muba dan Muaro Jambi Kerjasama Garap Sektor Perkebunan
EkbisNews.com, Sekayu – Dua daerah yang bertetangga langsung dari dua provinsi berbeda yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kabupaten Muaro Jambi di Provinsi Jambi menjalin kerjasama.
Kerjasama dua kabupaten tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Muba Dodi Reza Alex dan Bupati Muaro Jamba Masna Busro di Auditorium Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba, Rabu (16/12).
Penandatanganan kerjasama yang mengusung tema “Mubarajo Tuntas Maju Berjaya” dengan disaksikan langsung pada pejabat dari dua daerah tersebut menjadi kerjasama bersejarah karena yang pertama kalinya dua Pemkab dari dua provinsi menjalin kerjasama secara langsung.
Menurut Bupati Muba Dodi Reza Alex, kerjasama dua kabupaten tersebut tersebut merupakan kerjasama yang akan sangat menguntungkan ke depannya.
“Banyak yang bisa dikerjakan dari kerjasama ini, salah satunya sektor perkebunan. Petani dari Muba bisa belajar dan bekerjasama dengan masyarakat Muaro Jambi bagaimana mengelola perkebunan dengan lebih baik, kemudian bagaimana tidak ada perambahan hutan serta mencegah kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Khusus kerjasama pada sektor perkebunanan tersebut Bupati Dodi Reza Alex bisa mengharapkan petani petani sawit dan karet di Kabupaten Muba dan Muaro Jambi bisa lebih mendapatkan manfaat.
“Di Musi Banyuasin ada 86 unit pengolahan dan pemasaran bokar atau UPPB bahan olahan karet, dan memiliki pasar lelang karet terbanyak se-Indonesia. Kalau petani sudah masuk ke pasar lelang karet tersebut kualitasnya terjaga kalau harganya Rp5000-6000 perkilogram dengan masuk pasar lelang itu bisa sampai Rp10.000-11.000 per kilogram dengan kadar 60%. Kalau kadar keringnya bisa 80% sampau 100% harganya bisa mencapai Rp 16.000 dan kemarin sempat mencapai Rp18.000 per kilogram,” ujar Bupati Dodi.
Dodi juga menjelaskan, saat ini UPPB yang ada di Muba dilengkapi dengan mesin sentrifugal lateks agar petani karet tidak memproduksi karet alam mentah tapi juga memproduksi lateks.
“Kalau produksi lateks pasti harganya jauh lebih bagus, bisa sampai Rp21.000 sampai Rp25.000 per kologram. Apalagi diserap oleh pabrik aspal karet kita dan sudah berdiri di kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin,” ujar Bupati Muba.
Atas keberhasilan Pemkab Muba memproduksi dan menggunakan aspal karet, Bupati Dodi Reza Alex diganjar penghargaan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai inovator infrastruktur jalan aspal karet.
“Dari penghargaan itu Kabupaten Muba mendapat reward dana Sebesar Rp10 miliar. Reward itu kita bangun lagi jalan aspal karet di Muba, Kemudian pada 10 Desember lalu Kabupaten Muba kembali mendapat penghargaan dari Menteri Pertanian atas hilirisasi karet,” kata Bupati peraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad).
Sementara itu Bupati Muaro Jambi Masna Busro mengatakan, “Dari kerjasama ini banyak hal yang memang perlu kita tindaklanjuti, seperti kerjasama di bidang, kesehatan, pendidikan, pertanian dan perkebunan. Banyak hal yang patut dicontoh dari Kabupaten Muba yang pertanian dan perkebunan yang sangat luar biasa. Kini Muba telah memiliki pabrik aspal karet, pabrik pengolahan minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar. Itu luar biasa.”
Masna Busro mengharapkan kerjasama antara Pemkab Muaro Jambi dan Pemkab Muba bisa berdampak positif, terutama masalah perkebunan petani karet yang kerap mengeluh harga karet murah.
“Saya berharap sekali untuk kerjasama ini ditindaklanjuti dengan kerjasama para OPD juga. Insya Allah pelajaran yang kami ambil dari Kabupaten Muba akan kami realisasikan di Muaro Jambi,” ujar Masna Busro.
Editor : Maspril Aries