Uncategorized

Musim Kemarau Harga Cabai Mulai Pedas

EkbisNews.com – Indonensia Mulai memasuki musim kemarau yang di prediksi hingga bulan september nanti, namum dampaknya sudah mulai dirasakan leh beberapa pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, yakni harga cabai mengalami kenaikan harga.

salah satu pedagai cabai, Toto, menjelaskan harga cabai rawit kini bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Pada pekan lalu harga cabai berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram. Cepatnya kenaikan harga cabai menurut Toto salah satunya karena panjangnya musim kemarau yang memengaruhi masa panen.

“Para petani di daerah-daerah mulai mengalami kesulitan air. Harga sudah beranjak naik dan mungkin bulan Agustus nanti mencapai puncaknya karena berdekatan dengan perayaan Idul Adha. Setelah itu mungkin baru bisa kembali ke harga normal atau turun,” kata Toto, Selasa (9/7).

Lihat Juga  Target Laporan SPT Pajak Tercapai 71 Persen

Toto menambahkan saat ini permintaan konsumen cenderung turun meski tidak menutup kemungkinan menjelang Idul Adha permintaan dapat meningkat. “Omzet beberapa pekan ini tidak ada kenaikan, bahkan malah turun 5-10 persen. Dinikmati saja yang penting tetap usaha,” ujar Toto.

Selain Toto, pedagang cabai lain bernama Edi juga merasakan dampak kemarau panjang terhadap penjualannya. “Mau gimana lagi karena memang pasokannya pun kadang tidak jelas. Paling saya selama beberapa bulan ini nggak berani memasok cabai terlalu banyak karena serba salah juga kalau harganya tinggi siapa yang mau beli,” keluh Edi dikutipd dari republika.co

Lihat Juga  Wali Kota se-Indonesia Tolak Gaji P3K dengan APBD

Menurut pedagang bawang bernama Laras, harga bawang putih selama beberapa pekan cenderung stabil. Pada Selasa (9/7) harga bawang putih berada di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah mengalami kenaikan dan penurunan pada beberapa pekan.

“Harga bawang merah sekarang Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram. Satu atau dua pekan lalu sempat naik, lalu stabil. Kemudian sekarang cenderung turun,” kata Laras. Ia berharap musim kemarau panjang tidak menurunkan jumlah pasokan dari petani secara signifikan.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button