Bisnis

Menristek/ Kepala BRIN Dukung Realisasi Pabrik BBN di Muba

EkbisNews.com, Jakarta — Dukungan terhadap rencana Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex membangun pabrik biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit di Muba terus berdatangan.

Setelah sebelumnya dukungan dari dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dari pimpinan Komisi VII DPR yang membidangi eneri, kini dukungan kembali datang dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P Brodjonegoro.

Menristek Bambang Brodjonegoro, Senin (3/2) mengundang Bupati Muba Dodi Reza Alex untuk memberikan paparan tentang rencana pembangunan pabrik BBN atau Industrial Vegetable Oil  (IVO) dan Crude Palm Oil (CPO) pada Rapat Koordinasi Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi Untuk Pembangunan Industri Katalis Nasional dan Bahan Bakar Nabati (BBN) di ruang rapat lantai 24 Gedung BPPT II, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya Menristek/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, “Penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar akan memberikan banyak manfaat. Pertama, akan menekan impor BBM dan kedua bisa menjaga harga komoditas kelapa sawit karena akan terserap oleh pasar dalam negeri. Kami berkeyakinan Musi Banyuasin akan siap dalam realisasinya nanti.”

Menurut Bambang Brodjonegoro, BBN atau biodiesel adalah suatu terobosan penemuan yang luar biasa, sebagai pengganti BBM. “Di sisi lain tentu perlu perjalanan panjang karena akan digunakan di dunia industri dan otomotif tentu butuh standar dan teknologi. Untuk kami undang semua stakeholder termasuk Bupati Musi Banyuasin supaya masing-masing bisa berkontribusi, bekerja sesuai bidang spesialisnya, supaya perjalan tidak panjang dan tidak rumit,” katanya.

Lihat Juga  PMD Muba Serahkan Hasil Seleksi Tambahan Pilkades

Bambang Brodjonegoro juga menjelaskan, dari sisi ekonomi yang akan muncul dari biofuel ini sangat luar biasa, karena sekarang dari program replanting, CPO saja sudah berefek adanya peningkatan ekonomi dan membuka lapangan di dunia kerja.

“Inovasi ini Wajib kita pikirkan kalau semua kebutuhan bahan bakar dipenuhi dari katalis ini, yang namanya kebun rakyat akan hidup, harga TBS sawit akan meningkat, sehingga masyarakat secara keseluruhan sejahtera. Untuk bahan bakunya akan lebih banyak dilibatkan kebun rakyat,” ujar mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas

Menurut Menristek, akan ada dua pola yang ditawarkan dalam upaya realisasi dan dukungan BBN, yaitu menggunakan sistem pola investor dan BUMN.  “Kita nanti akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN untuk menugaskan BUMN atau investor yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku (kelapa sawit red.) di Muba,” katanya.

Foto : Humas Pemkab Muba

Sementara itu Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan. “Kabupaten Muba sangat serius untuk realisasi BBN yang merupakan inovasi pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati.  Untuk pembangunan pabrik IVO dan CPO Muba menggandeng ITB. Alhamdulillah saat ini feasibility studi sudah selesai. Insya Allah 2021 sudah mulai berjalan.”

Lihat Juga  Perusahaan Kimia Korea Akan investasi Rp32,4 T ke Indonesia

Menurut Bupati Dodi Reza Alex yang juga Ketua KADIN Sumsel, Kabupaten Muba juga telah melakukan program peremajaan perkebunan sawit berkelanjutan (sustainable) milik kebun rakyat yang saat ini sudah puluhan ribu hektar lahan yang sudah diremajakan.

“Pembangunan pabrik dan realisasi BBN ini merupakan kelanjutan dari program peremajaan perkebunan kelapa sawit milik rakyat. Jadi program ini benar-benar berkelanjutan,” kata kepala daerah yang meraih gelar doktor administrasi publik dari Fisip Unpad pekan lalu.

Dodi juga memaparkan, produksi BBN akan dapat mengurangi ketergantungan terhadap BBM dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit. “Program ini juga merupakan keinginan bapak Presiden Joko Widodo dan tentu sangat selaras dengan cita-cita kami warga Muba yang mana mayoritas petani sawit,” ujarnya.

Untuk pembangunan pabrik IVO dan CPO Pemkab Muba sangat siap secara mandiri. “Namun prinsipnya pabrik ini harus terealisasi dan berada di Muba. Pola pendanaan akan dilakukan dengan pola gotong royong dengan para pihak. Menristek sudah menyiapkan dua pola pendanaan, yakni investor atau BUMN dengan menggandeng KUD dan BUMD di Muba,” kada Dodi Reza Alex.

Editor : Maspril Aries

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button