Lepas Saham Treasuri 5% , PTBA Bisa Raih Rp 2,4 T

EkbisNews.com- Emiten tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melepas 5% saham treasuri (treasury stock) atau sebanyak 576,03 juta saham kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, induk Holding BUMN Tambang.
Saham treasuri itu memang akan jatuh tempo pada Mei 2019 atau jumlahnya setara dengan 5% saham, sementara pada Desember mendatang akan jatuh tempo sebanyak 73,95 juta atau 0,64% saham.
Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria menjelaskan transaksi itu sedang dalam proses dilakukan, hanya saja dia enggan menyebutkan secara pasti kapan transaksi akan berlangsung dan berapa harga eksekusi saham treasuri tersebut. sebagaimana dilansir dari cnbcindonesia.com (7/5)
Saham treasuri PTBA ini merupakan hasil dari tiga kali pembelian kembali (buyback), pada 21 Mei-23 Mei 2013 yakni sebanyak 576,03 juta saham atau 5% saham dengan batas akhir pelepasan pada 23 Mei 2019.
“Saya tidak bisa disclose [soal kapan dan harga], saat ini sedang dalam proses, paling lambat 2 minggu akan disampaikan,” kata Mega Satria saat dihubungi media, Selasa (7/4/2019).
Namun, ia memberikan catatan, harga saham treasuri tidak akan berbeda dengan harga saham yang dilepas pada 2 April 2019 di mana perseroan sudah menjual 63,17 juta saham dengan harga rata-rata Rp 4.220/saham.
Jika transaksi ini berhasil dieksekusi dengan acuan sama dengan harga sebelumnya, artinya PTBA besar kemungkinan akan meraih dana segar sebesar Rp 2,4 triliun. Mega juga masih enggan membeberkan rencana penggunaan dana tersebut.
“Nilainya tidak harus Rp 4.220 per saham, sesuai harga pasar saja,” kata Mega menambahkan.
Data perdagangan menunjukkan, saham PTBA pada pukul 11.12 WIB Selasa ini diperdagangkan minus 7,12% di level Rp 3.520/saham.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2019 jumlah saham treasuri mencapai 8,51% atau 980,28 juta saham treasuri PTBA ini. Setelah penjualan saham tersebut, maka jumlah saham treasuri yang tersisa tinggal 917,11 juta saham.
Pelepasan saham treasuri ini akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan batas akhir pelepasan. Namun untuk yang jatuh tempo dalam waktu dekat ini, kemungkinan besar akan dieksekusi oleh Inalum karena nilai yang cukup besar.
Total saham treasuri PTBA sebelum dilepas berjumlah 980,28 juta saham atau setara dengan 8,51%. Perincian jatuh tempo yakni sebanyak 5% atau 576,03 juta pada 23 Mei 2019, 0,64% atau 73,95 juta pada 13 Desember 2019 dan 2,87% atau 330,29 juta pada 1 Desember 2021.
Per akhir 2018, saham Seri B Bukit Asam dipegang Inalum 65,02%, investor publik 26,47% dan sisanya direksi.
Menurut manajemen Inalum, rencana penambahan saham dilakukan karena Inalum melihat potensi bisnis yang menggiurkan dari tambang batu bara.
Sesuai definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham treasuri adalah saham sendiri hasil pembelian kembali dan disimpan atas nama perseroan dan tidak dihentikan peredarannya secara formal.