Lampung Heritage Society Siapkan Atribute to Mas Didi Kempot
EkbisNews.com, Bandarlampung – Penyanyi dan pemusik Didi Kempot yang meninggal dunia, Selasa (5/5) adalah tokoh yang dianggap berjasa terhadap Provinsi Lampung oleh Lampung Heritage Society (LHS).
Penyanyi campursari Didi Kempot dianggap berjasa karena dalam salah satu lagunya telah mempromosikan salah satu kearifan lokal kebanggaan masyarakat Lampung, yaitu kopi Lampung.
Dalam siaran pers Rabu (6/5) Lampung Heritage Society tengah merencanakan sebuah penghormatan bagi Didi Kempot yaitu “Gamolan Orcestra Educational Music Atribute to Mas Didi Kempot.” “Tentu acara ini baru bisa berlangsung setelah pagebluk Corona berlalu,” kata Admi Syarif Koordinators LHS.
Selain penghargaan untuk lagu berjudul “Kopi Lampung” yang diciptakan dan dipopulerkan Didi Kempot, menurut Admi Syarif, Lampung Heritage Society memberikan sertifikat bagi almarhum Didi Kempot atas dedikasinya sebagai seniman. Lampung Heritage Society memberikan sertifikat atas dedikasinya berkarya peduli kearifan lokal, peduli kopi lampung, menyemangati petani kopi, promosi, dan mempengaruhi keberlanjutan usaha kaum tani kopi di lampung yg banyak berasal dari pulau jawa.
“Sertifikat ini meski selembar kertas, tapi ini bukti tanda cinta tulus dan doa sahabat ambyar di bumi Lampung,” kata Admi Syarif yang juga staf pengajar Universitas Lampung (Unila) yang didampingi Syafarudin pengurus LHS.
Menurut Syafarudin, dalam sebuah wawancara sebelum pentas di Lampung beberapa waktu lalu, Didi Kempot mengaku bangga sering datang ke Lampung dan sangat senang dengan keramahan berbagai etnis di Lampung.
“Lagu-lagu Mas Didi Kempot sangat sering dibawakan oleh penyanyi atau sinden pada berbagai pentas wayang di Lampung. Lagu-lagu dengan bahasa yang sederhana dan njawani memang selalu berujung melow, namun kebersamaan campur joget dan bergoyang bersama atau paling tidak kaki-kaki kita yang ikut bergoyang. Lagu-lagunya sangat dikenal penduduk Lampung lebih dari 50 persen beretnis Jawa dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujar Syafarudin.
Menurut Syafarudin yang juga staf pengajar Fisip Unila, semoga setelah pagebluk corona, Lampung Heritage Society bersinergi seniman, program studi musik dan tari Universitas Lampung dapat mempersembahkan lagu karya Mas Didik Kempot di sela acara wisuda, diiringi gamolan alat musik Lampung. “Yang spesial LHS mendorong dan merencanakan terselenggaranya acara Gamolan Orcestra Educational Music Atribute to Mas Didi Kempot,” katanya.
Ucapan terima kasih pada almarhum Didi Kempot juga disampaikan sastrawan Lampung Udo Z Karzi menulis di laman FB-nya, “Saya pun mesti mengucapkan terima kasih pada almarhum karena di antara 700-an tembang karyanya, ada satu yang ikut mempromosikan kopi Lampung,” tulis peraih penghargaan Sastra Rancage dari Yayasan Kebudayaan Rancage yang didirikan budayawan Ajip Rosidi dan Erry Riyana Harjapamekas.
“Secangkir wedang kopi
Kopi lampung niku kopi asli
Gula batu nopo gula tebu
Sruput-sruput ing wanci telu.”
Editor : Maspril Aries