Kejar Pertumbuhan Transaksi Emas Rp 5,2 Miliar
Tahun 2018 lalu realisasi bisnis lewat cicil dan gadai emas sebesar Rp 4,1 miliar

EKBISNEWS.COM, PALEMBANG — Tahun 2019 ini, Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun ini mematok target pertumbuhan bisnis emas baik berupa gadai maupun cicil emas, di wilayah Sumsel dan Babel sebesar Rp 5,2 miliar. Namun melihat besarnya animo masyarakat berinvestasi emas, transaksi diperkirakan justru bisa tembus melewati target hingga mencapai Rp 15 miliar.
“Tahun 2018 lalu realisasi bisnis lewat cicil dan gadai emas sebesar Rp 4,1 miliar. Tahun ini kami optimistis transaksi emas bagus mengingat ini tahun politik dan faktor lainnya yang menjadikan harga emas diprediksi terkerek naik,” katanya, Area manager BSM Palembang, Ricky Ricardo, Selasa (19/2/2019).
Dia memperlihatkan harga emas per hari Selasa (19/2/12019) tercatat Rp674 ribu atau lebih jauh lebih tinggi dibanding Desember tahun lalu yang berada di kisara Rp 650 ribu per gram.
Untuk bisnis emas, tambah Ricky, nasabah memang lebih cenderung melakukan transaksi gadai emas khususnya saat hari raya keagamaan dan tahun ajaran baru. Komposisi nasabah pun mencapai sekitar 70 persen untuk gadai emas dan 30 persen sisanya adalah nasabah cicil emas.
“Selain itu, dari para pengusaha konstruksi swasta yang melakukan gadai emas untuk pembayaran termin proyek pekerjaan,” tambah Ricky.
Dia melanjutkan, melalui payroll maupun non payroll diharapkan bisa mendongkrak lini bisnis ini.
Kelebihan dari sisi kemudahan dan relatif murahnya program cicil emas ini juga diharapkan bisa menjaring nasabah baru dari berbagai kalangan utamanya kaum milenial.
Sebab, program investasi emas ini bisa diawali dengan cicilan minimum untuk dari 10 gram emas dan maksimum seberat 350 gram atau setara Rp15 gram. “Bahkan kalau pilih program cicil emas hingga lima tahun setiap harinya nasabah hanya harus mengeluarkan Rp5 ribu saja,” jelas Ricky.
Menyikapi maraknya transaksi cicil emas yang tengah marak di beberapa marketplace, Ricky meyakini bisnis emas konvensional akan terus diminati karena keamanan dan kepastian pendapatan dari investasi.
Meski sebenarnya akan menjadi tantangan tersendiri ke depannya bagi perbankan untuk bisa bersaing dan menguasai pasar sektor bisnis emas daring. “Saat ini kami sedang men-develop sistem tersebut sehingga nasabah juga juga tidak perlu datang ke kantor cabang untuk transaksi emas.” ujarnya.
Editor: Bangun Lubis