Jonan Mengatakan Blue Bird Irit Biaya 40 Persen
EkbisNews.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berpendapat PT Blue Bird Tbk (BIRD) bisa menghemat biaya operasional dari sisi bahan bakar sampai 40 persen dengan menyediakan taksi berbahan listrik. Sebab, harga yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) lebih mahal.
Ia menjabarkan tarif listrik untuk daya 1.300 VA dikenakan Rp1.467 per kWh. Sementara, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memberikan diskon 30 persen untuk penggunaan pukul 22.00-06.00 WIB.
“Dengan diskon 30 persen, bayarnya jadi Rp1.000 per kWh, jadi lumayan kan,” tutur dia, Senin (22/4).
Jadi, untuk taksi Blue Bird yang mengisi ulang energi pada pukul 22.00-06.00 WIB harganya lebih murah dari jam-jam biasanya. Di luar itu, harganya normal.
“Kalau bisa isi ulangnya fast charging (fasilitasnya). Kalau isi ulang sampai enam jam, kan macam-macam merek beragam,” imbuh Jonan sebagaimana dilansir dari cnnindonesia.com (23/4)
Secara terpisah, Direktur Blue Bird Andrianto Djokosoetono mengungkapkan perusahaan belum menghitung secara rinci berapa efisiensi yang bisa ditekan dengan keberadaan taksi listrik ini. Namun, secara total biaya yang digelontorkan jauh lebih besar dalam menyediakan taksi berbahan bakar listrik.
“Investasi Rp40 miliar untuk pengadaan 30 unit taksi listrik,” kata Andrianto.
Dana itu mencakup taksi dan infrastruktur pendukung, seperti mesin pengisian energi di kantor. Untuk perawatannya sendiri, Andrianto belum bisa membeberkan berapa nominal yang harus dikeluarkan per bulannya.
“Perawatan dan operasional belum tahu,” jelasnya.
Dalam tahap awal ini, operasional taksi listrik akan dimulai secara komersial pada Mei 2019 mendatang. Tahun depan, Blue Bird berencana menambah taksi listrik menjadi 200 unit.