Bisnis

Ini Kinerja PT Solusi Bangun Indonesia Tbk di Tengah Covid-19

EkbisNews.com, Jakarta – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) telah selesai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pada RUPST yang dihadiri para pemegang saham, dewan komisaris dan direksi, Selasa (30/3), melahirkan beberapa poin yang disetujui pemegang saham dan disampaikan kinerja PT SBI selama 2020.

PT SBI turut berpartisipasi dalam pembangunan gedung tertinggi di Indonesia, Thamrin 9, dengan salah satu inovasi produk beton berkualitas yang dapat memberi kekuatan serta daya tahan yang dibutuhkan oleh struktur dan lingkungan proyek-proyek gedung bertingkat yaitu OptimaCrete.

Dalam siaran pers yang diterima Ekbisnews.com, tercantum beberapa poin yang disetujui pemegang saham dalam RUPST tersebut. Pertama, menyetujui laporan tahunan perusahaan dan pengesahan atas laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Kedua, menetapkan penggunaan Laba Bersih pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Ketiga, menunjuk kantor akuntan publik sebagai auditor independen perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan perseroan untuk tahun buku 2021. Keempat, menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2020 dan remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2021 untuk Direksi.

RUPST juga menyetujui poin kelima, menyetujui penetapan tantiem tahun buku 2020 dan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) untuk tahun buku 2021 untuk Dewan Komisaris. Keenam, menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada para pemegang saham Perseroan melalui mekanisme Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMHMETD”).

Ketujuh, menyetujui perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengenai struktur permodalan, sehubungan dengan PMHMETD. Dan kedelapan, menyetujui perubahan Pasal 16 dan Pasal 19 Anggaran Dasar Perseroan.

Dalam RUPST juga disampaikan kinerja perseroan tahun 2020. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia membayangi kinerja SBI sepanjang tahun 2020. Peningkatan jumlah kasus positif yang berimbas pada peningkatan mitigasi pemerintah melalui berbagai upaya pembatasan pada aktivitas masyarakat, serta fokus pemerintah untuk mengalihkan pendanaan pada pencegahan Covid-19 turut mempengaruhi performa pasar semen domestik.

Lihat Juga  Harga Tiket Mahal, Bandara di Palembang Rugi Rp 3 miliar per Bulan

Akibat penurunan konsumsi pasar semen domestik tercermin berimbas pada kinerja SBI. Terjadi penurunan volume penjualan semen dan terak SBI dari 11,9 juta ton pada tahun 2019, menjadi 10,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 11,6 persen.

Kenaikan hanya didapat dari penjualan ekspor yang melonjak dari 502 ribu ton pada tahun 2019, menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 198,1 persen.

Juga terjadi penurunan volume di sektor bisnis beton jadi dari 1,5 juta m3 pada tahun 2019 menjadi 874 ribu m3 pada tahun 2020 atau sebesar 41,8 persen,  serta sektor bisnis agregat yang turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2 persen.

Penurunan volume ini berdampak pada penurunan pendapatan dari Rp11,1 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp10,1 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 8,6 persen. Laba kotor yang dicatat PT SBI naik dari Rp2,9 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp3 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 3,4 persen. Kemudian, EBITDA naik dari Rp1,8 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 39,5%.

Selain itu, program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2020, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen. Sehingga perseroan mampu meningkatkan laba sebelum bunga & pajak penghasilan dan akhirnya mencetak laba bersih dari Rp499 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp651 miliar pada tahun 2020 atau sebesar 30,4 persen.

Dalam RUPS tersebut Presiden Direktur Aulia Mulki Oemar menjelaskan tentang rencana kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), tentang upaya pemerintah dalam menggalakan program vaksinasi secara masal di tahun ini serta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan melengkapi strategi dan optimisme Perseroan untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021.

Lihat Juga  Kawasan Pasemah Air Keruh Dijadikan Lumbung Pangan Empat Lawang

“Inovasi-inovasi yang kami lakukan sepanjang 2020 untuk menyokong operasional, terbukti efektif mempertahankan kinerja positif di tengah pelemahan pasar semen nasional. Karena itu, kami akan terus fokus menggarap potensi-potensi lain seperti digitalisasi untuk proses bisnis dan operasional yang efisien, serta melanjutkan rencana kemitraan strategis dengan TCC untuk pengembangan produk dan membuka peluang perluasan pasar melalui pengembangan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan,” kata Aulia.

Selain itu perusahaan yang memproduksi semen merek Dynamix juga sudah memulai kembali kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk beberapa proyek perbaikan jalan dan jalur Transjakarta menggunakan produk SpeedCrete serta proyek revitalisasi jalur pedestrian dengan produk beton ThruCrete.

Pada 2021 PT SBI juga terus bermitra dengan para pelanggan melalui inovasi produk beton ApexCrete untuk konstruksi lantai bangunan industri dengan produktivitas serta kualitas hasil yang sangat tinggi. Beberapa proyek besar yang telah menggunakan ApexCrete antara lain pembangunan lantai pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), seluas 7 hektar di Cikarang, Jawa Barat serta IKEA di Bandung, Jawa Barat.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sebagai perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (98.31%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk juga menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, produksi agregat dan layanan pengelolaan limbah ramah lingkungan. PT SBI mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun.

Editor : Maspri Aries

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button