Harga Emas Antam Turun Rp10 Ribu per Gram Jadi Rp751 Ribu
EkbisNews.com — Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp751 ribu per gram pada Selasa (1/10) atau anjlok Rp10 ribu dari Rp761 ribu per gram pada Senin (1/10). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp11 ribu dari Rp683 ribu menjadi Rp672 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp400 ribu, 2 gram Rp1,45 juta, 3 gram Rp2,15 juta, 5 gram Rp3,57 juta, 10 gram Rp7,08 juta, 25 gram Rp17,6 juta, dan 50 gram Rp35,13 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,2 juta, 250 gram Rp177,75 juta, 500 gram Rp350,3 juta, dan 1 kilogram Rp700,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang menyertakan NPWP akan memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.475 per troy ons atau menguat 0,14 persen. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot justru melemah 0,28 persen ke US$1.468,36 per troy ons.
Analis sekaligus Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas di pasar internasional akan bergerak di kisaran US$1.468,4 sampai US$1.520,3 per troy ons dengan kecenderungan menguat.
Sentimennya berasal dari sikap Arab Saudi yang menyetujui gencatan senjata di Yaman sebagai lanjutan dari konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Kemudian, sentimen juga datang dari sikap Amerika Serikat (AS) yang berencana mengekang aktivitas China di Wall Street. Tujuannya, untuk membatasi aliran portofolio investor ke China.
Selain itu, AS juga mempertimbangkan untuk tidak mencatatkan daftar perusahaan China dari bursa lokal dan memeriksa batasan perusahaan China yang termasuk dalam indeks saham yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan Amerika.
Sentimen lain, juga datang dari kerusuhan politik di Hong Kong yang terus bergulir. “Dengan sentimen ini emas dalam perdagangan kemungkinan masih akan menguat,” katanya.