Harga Batu Bara Turun Lagi, Mengapa?
EkbisNews.com – Harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman Mei ditutup melemah 0,11% ke posisi US$ 87,2/metrik ton pada perdagangan Rabu (1/5/2019). Pelemahan terjadi setelah harga batu bara naik 0,46% sehari sebelumnya.
Meski demikian, seajatinya harga batu bara sudah naik 3,01% dalam sepekan secara point-to-point.
Menurut S&P Global Platts, daya tarik batu bara Australia meningkat pekan ini di kalangan importir di China karena harganya yang sudah terlalu murah. Dikutip dari cnbcindonesia.com (2/5)
Bahkan itu terjadi di tengah berlangsungnya kebijakan peningkatan standar pemeriksaan bea cukai batu bara impor di pelabuhan-pelabuhan utama China.
Berdasarkan keterangan pelaku pasar, hingga saat ini pemerintah China masih memperpanjang waktu pemeriksaan be cukai (custom clearence) batu bara impor menjadi sekitar 40 hari hingga 2 bulan. Pada kondisi normal, pemeriksaan barang impor hanya membutuhkan waktu sekitar 20 hari.
Dengan begini, pengetatan impor batu bara China sudah masuk bulan ketiga secara berturut-turut.
Beberapa pelaku pasar memprediksi pengetatan impor mungkin berakhir setelah Australia melakukan pemilihan umum pada 18 Mei mendatang.
“Ada desas-desus kebijakan [impor] mungkin berubah setelah pemilu Australia tanggal 18 Mei, namun kami belum melihat tanda-tanda perubahan kebijakan hingga saat ini. Tapi itu juga tergantung pada sikap pemerintah yang baru terhadap China,” ujar importir batu bara yang berbasis di China, mengutip S&P Global Platts, Selasa (30/4/2019).
Sebagai informasi, pemerintah China memang tidak mengatakan dengan jelas alasan dibalik kebijakan impor yang makin ketat, khususnya bagi batu bara asal Australia. Tapi pelaku pasar menduga hal tersebut berkaitan dengan isu keamanan siber yang sempat bermasalah antara kedua negara.