Guru-Guru Muara Enam Belajar Matematika dalam Gernas Tastaka
Pembukaan Program Gerakan Berantas Buta Matematika (Gernas Tastaka)
EkbisNews.com, Tanjung Enim – Program Gerakan Berantas Buta Matematika (Gernas Tastaka) yang dicanangkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 13 Agustus 2021 mulai “beraksi.” Pada akhir pekan lalu para guru-guru se-Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim mulai mengikuti program tersebut.
Dipusatkan di gedung serba guna lama lantai 4 PTBA Tanjung Enim, Senior Manager Corporate Social Responsibility (SM CSR) PTBA Hartono membuka secara langsung Gernas Tastaka yang mengusung tema “Upayakan Proses Belajar Menuju Guru Berdaya.”
Acara yang berlangsung secara hybrid dan melalui zoom meeting ini diikuti oleh guru-guru kelas 1-6 Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Lawang Kidul berlangsung pukul 08.00-16.00 WIB diikuti sedikitnya 205 orang guru.
Senior Manager Corporate Social Responsibility (SM CSR) PTBA Hartono pada pembukaan program tersebut menyampaikab bahwa program Gernas Tastaka diadakan untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas, khususnya untuk bidang matematika. “Program ini juga sebagai cara untuk menyukseskan program CSR PTBA yaitu meningkatkan kualitas pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.”
Menurut Hartono Gernas Tastaka yang diluncurkan Penjabat Bupati Muara Enim, Dr. H. Nasrun Umar, SH, MM dan Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto, merupakan kolaborasi apik antara CSR PTBA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim, Nahdhatul Ulama (NU) Circle untuk menyukseskan Gerakan Berantas Buta Matematika atau Gernas Tastaka.
“Kami sangat bangga karena PTBA bisa menjadi bagian dari program yang diluncurkan oleh Gernas Tastaka. Insya Allah dengan adanya kolaborasi apik ini yang diawali di Kecamatan Lawang Kidul menjadi wilayah episentrum ke daerah-daerah lainnya,” ujarnya.
Sementara Wakil II Ketua Umum Koordinator Bidang Pendidikan dan SDM NU Circle Achmad Rizali menjelaskan bahwa program Gernas Tastaka merupakan hasil dari berbagai pelatihan yang diadakan sebelumnya. “Kami mengharapkan guru-guru yang mengikuti pelatihan akan meningkat secara kualitas dalam mengajar di kelas dengan baik, terutama di bidang matematika pada jenjang sekolah dasar,” katanya.
Camat Lawang Kidul Andrille Martin yang hadir menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan PTBA dalam penyelenggaraan program Gernas Tastaka sehingga guru-guru di Kecamatan Lawang Kidul maupun 22 kecamatan lainnya yang berada di Muara Enim mendapatkan penambahan pengetahuan.
Rasa terima kasih juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim Irawan Supmidi yang turut hadir secara virtual. “Terima kasih PTBA yang telah menunjukkan kepeduliannya untuk membantu Kabupaten Muara Enim lebih maju dalam meningkatkan mutu pendidikan.”
Pada acara tersebut bersama para guru peserta juga dilakukan refleksi kritis pembelajaran dengan nara sumber yaitu Vina Amilia Suganda dan Hapizah dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sriwijaya (Unsri) serta dan Dono Kuswoyo selaku Master Gernas Tastaka.
Gernas Tastaka merupakan gerakan yang diprakarsai pemerintah dan PTBA hadi memfasilitasi pelatihan para tenaga pendidik khususnya guru mata pelajaran matematika.
Pada saat peluncuran Gernas Tastaka pertengahan Agustus lalu Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto menjelaskan tentang partisipasi PTBA dalam gerakan pemberantasan buta matematika tersebut sebagai wujud penerapan tujuan mulia sebagai perusahaan tambang milik negara dan anggota BUMN Holding Pertambangan MIND ID.
“Tujuan mulia tersebut adalah menambang sumber daya alam untuk peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih cerah. Selain itu, kunci utama gerakan ini adalah kepedulian kita bersama. Kita peduli dan prihatin dengan posisi literasi dan matematika saat ini yang berada di peringkat bawah. Jika tidak ada yang peduli, maka tidak akan ada perubahan,” katanya.
Nilai dukungan yang dialokasikan PTBA untuk Gernas Tastaka di Muara Enim mencapai sekitar Rp1 miliar dan pelatihan akan diikuti oleh 160 guru di Muara Enim untuk membantu pemerintah memberantas buta matematika dan literasi di Indonesia.
Menurut Suryo Eko, pada tahap pertama pelatihan akan kepada 40 guru SD/MI di Muara Enim. “Kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita agar bisa melahirkan generasi-generasi unggul.”
PTBA bekerjasama dengan NU Circle akan memfasilitasi pelatihan para tenaga pendidik di wilayah-wilayah operasional perusahaan, dengan fokus utama di Muara Enim, agar memiliki kualitas dan kompetensi skala global.
Untuk Program Training of Trainer (ToT) yang akan dilaksanakan di wilayah-wilayah operasional perusahaan, dengan fokus utama di Muara Enim berupa pelatihan kepada puluhan guru-guru sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah untuk meningkatkan kompetensi agar bisa mencetak generasi andal yang mampu bersaing secara global di masa depan.
Sementara itu Bupati Muara Enim Nasrun Umar sangat mengapresiasi kepedulian PTBA untuk meningkatkan kompetensi SDM di Muara Enim. “Pendidikan adalah investasi, bukan cuma nantinya akan bermanfaat bagi si anak, tapi juga keluarga, lingkungan, bahkan lebih luas untuk nusa dan bangsa,” ujarnya.
PTBA selama ini menjadikan pendidikan salah satu fokus kontribusi perusahaan kepada lingkungan dan masyarakat. Sejak 2020 hingga pertengahan 2021, tercatat setidaknya perusahaan telah menyalurkan sebanyak 5.000 beasiswa berupa program Bidiksiba, beasiswa kepada santri, dan lainnya. Perseroan juga membangun dan merenovasi sebanyak 109 gedung sekolah dan 62 pondok pesantren.
Editor : Maspril Aries