Dikepung Isu Global, Batu Bara Tetap Optimis
EkbisNews.com, Jakarta – Direktur Pemasaran PT Adaro Indonesia Hendri Tan mengatakan, pihaknya tetap optimistis terhadap masa depan industri batu bara.
Walaupun Industri batu bara terus berupaya sekuat tenaga untuk tetap bisa hidup di tengah masifnya gerakan dan ajakan untuk menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan
Ia menuturkan, dengan masih adanya permintaan dan ekspor, maka potensi pertumbuhan positif.
“Permintaan batu bara masih meningkat. Memang kita tidak boleh menghiraukan karbon emisi, kami sadar risiko ini. Untuk itu, kami melakukan diversifikasi bisnis,” tuturnya dalam gelaran Coaltrans Asia Conference 2019, Nusa Dua, Bali, Senin (24/6/2019).
Lebih lanjut, Hendri menyampaikan, untuk pasar ekspor, India, Vietnam, dan China menjadi peluang besar bagi Indonesia. Begitu juga dengan Myanmar, Kamboja, dan Filipina yang juga mengonsumsi batu bara.
Adapun, faktor perang dagang juga tidak luput dari perhatian pelaku usaha. Namun, menurut Hendri, ini bisa menjadi salah satu keuntungan bagi Indonesia.
“Perang dagang, semua orang berusaha melindungi industri mereka, dan energi berbiaya rendah adalah kunci untuk memenangkan perang ini, jika Anda terlalu banyak menyalurkan uang untuk energi biaya tinggi, bagaimana mungkin Anda dapat bersaing. Trump juga mendukung industri batu bara karena biaya rendah,” ungkapnya.
“Kami masih melihat adanya pertumbuhan di pasar ekspor. Batu bara masih menjadi yang terbaik dalam 10 tahun ke depan, alternatifnya adalah biomassa, atau energi campuran,” tambah Hendri dikutip dari cnnindonesia.com
Memang, imbuhnya, dengan melihat kondisi saat ini, ada beberapa tantangan bagi industri batu bara, untuk itu semua pelaku usaha mengambil langkah konservatif.
“Di Adaro, kami tidak ingin menjual di pasar spot, tapi lebih kepada kontrak jangka panjang, dan kami sudah alokasikan untuk itu,” pungkasnya.