Di Tengah Corona, Harga Emas Meroket ke Rp837 Ribu
SIBERNAS.com, Jakarta – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp837 ribu per gram atau melesat Rp15 ribu dari Rp822 ribu per gram. Sementara, harga pembelian kembali (buyback) meroket Rp16 ribu dari Rp744 ribu menjadi Rp760 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp443 ribu, 2 gram Rp1,62 juta, 3 gram Rp2,41 juta, 5 gram Rp4 juta, 10 gram Rp7,94 juta, 25 gram Rp19,75 juta, dan 50 gram Rp39,43 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp78,8 juta, 250 gram Rp196,75 juta, 500 gram Rp393,3 juta, dan 1 kilogram Rp786,6 juta.
Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.672,5 per troy ons atau naik 0,27 persen. Sebaliknya harga emas di perdagangan spot turun 0,06 persen ke US$1.671,19 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional akan menguat lagi pada hari ini. Proyeksinya, harga emas bergerak di rentang US$1.640 sampai US$1.700 per troy ons pada hari ini.
Menurutnya, pasar keuangan kembali diselimuti kekhawatiran terhadap penyebaran wabah virus corona atau Covid-19. Hal ini tak lepas pula dengan kekhawatiran pelemahan ekonomi yang lebih dalam melalui pasar keuangan.
“Ini mendorong pasar kembali keluar dari aset berisiko kemarin dan harga emas kembali menguat,” ungkap Ariston, Jumat (6/3).
Selain itu, menurutnya, pasar mempertimbangkan reaksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga khawatir dengan penyebaran virus corona. Trump bahkan sudah menyatakan virus corona akan menekan perekonomian Negeri Paman Sam ke depan.
Hal ini sejalan dengan kasus positif virus corona yang terus bertambah di AS. Begitu pula dengan jumlah korban meninggal.
Di sisi lain, tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS, US Treasury bertenor 10 tahun terus turun. US Treasury mencetak rekor nilai terendah baru, yaitu mencapai kisaran 0,89 persen.
“Penurunan ini menunjukkan minat yang tinggi untuk aset aman. Obligasi pemerintah AS termasuk aset aman,” jelasnya.
Lebih lanjut ia memperkirakan penguatan harga emas akan kembali terjadi pada akhir pekan. Sebab, akan ada rilis data ketenagakerjaan AS (Non-Farm Payrolls/NFP) untuk periode Februari 2020.
“Proyeksi pasar, hasilnya akan di bawah prediksi 175 ribu pekerjaan, ini bisa mendorong penguatan harga emas,” pungkasnya.