KULINER

Datanglah Waktu Sakura Berbunga

Oleh : Maspril Aries
Wartawan Utama/ Penggiat Kaki Bukit Literasi

Jika anda berkunjung ke Jepang bisa datang kapan saja, tapi jika anda ingin berkunjung ke negeri Sakura maka datanglah pada waktu yang tepat saat pohon sakura tengah berbunga. Jika anda datang pada waktu yang salah, maka anda akan kecewa karena tidak ada pohon sakura yang tengah berbunga.

Jepang sama seperti Indonesia adalah negara kepulauan dengan panorama alam yang sangat indah dan aneka budaya serta adat-istiadat yang khas. Namun Jepang berbeda dengan Indonesia. Jika negeri kita hanya mengenal dua musim, musim kemarau dan musim penghujan. Jepang adalah negara dengan empat musim. Musim panas (Natsu), musim gugur (Aki), musim dingin (Fuyu), dan musim semi (Haru).

Musim panas berlangsung bulan Juni sampai Agustus. Musim gugur antara bulan September sampai November dengan udara sedikit hangat. Saat musim gugur Jepang banyak dihiasi dengan pohon-pohon yang daun-daun mulai berubah menjadi bervariasi mulai warna merah, kuning, orange hingga coklat.

Memasuki bulan Desember musim ingin mulai tiba sampai bulan Februari. Salju pun mulai turun di beberapa wilayah, terutama wilayah utara Jepang. Lalu musim semi pun tiba menjelang bulan Maret sampai bulan Mei. Waktu musim semi pohon sakura mulai mekar, mulai dari wilayah selatan (Okinawa) sampai wilayah utara (Hokkaido).

Pada pertengahan bulan Maret sampai akhir bulan April orang Jepang menyebutnya musim Hanami. Sakura mulai bermunculan dari ranting-ranting pohon yang tak berdaun, kemudian muncul kuncup-kuncup bunga. Kuncup-kuncup bunga ini mekar hampir bersamaan.

Setelah mekar bunga sakura hanya dapat bertahan paling lama sepekan atau sering disebut dengan kiasan “tujuh hari bunga sakura.” Setelah mekar dengan sempurna, kemudian satu persatu kelopak-kelopak bunganya berguguran dan berganti munculnya daun-daun berwarna hijau di ranting-rantingnya.

Bunga sakura di Jepang mekar pada musim semi pada rentang waktu Maret – Juni. Perjalanan dari Palembang ke negeri matahari terbit untuk menyosong datangnya musim semi bermula dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Waktu menjelang tengah malam pesawat JAL lepas landas menuju bandara Narita dan mendarat pada pagi hari setelah menempuh penerbangan sekitar tujuh jam.

Dari bandara Narita dengan kereta api cepat Shinkansen tujuan Tokyo. Dari kaca jendela, kami mulai melihat bunga sakura yang mekar di halaman rumah warga lokal yang khas arsitekturnya. Dari Tokyo masih dengan kereta Shinkansen melanjutnya perjalanan ke kota Osaka.

Di kota Osaka pilihan untuk bermalam adalah sebuah guest house yang terletak di kawasan yang ramai Dotonburi yang berada persis di tepi kanal Dotonbori-gawa dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan yang terkenal di Osaka bernama Shin Saibashi suji area.

Dari Osaka perburuan mencari bunga sakura yang tengah mekar dimulai. Destinasi yang dituju adalah dua kota yaitu Kyoto dan Himeji. Jika berkunjung ke Jepang pilihan menggunakan moda transportasi kereta api adalah pilihan tepat. Dengan menggunakan kereta JR Haruka dari stasiun Tennoji perjalanan menuju Kyoto berjalan sangat menyenangkan di tengah udara yang sejuk.

Lihat Juga  Masjid Raya Abdul Kadim dan “Broken Chair”

Di Kyoto tujuan pertama yang dituju adalah stasiun Saga Arashiyama, keluar stasiun lalu menuju stasiun di sebelahnya Saga Tarokko untuk membeli tiket kereta wisata Sagano Romantic Train.

Sagano Romantic Train adalah kereta wisata dengan lokomotif kereta uap tahun 1991 yang menarik lima gerbong terbuka. Kereta ini menempuh jarak sepanjang tujuh kilometer bolak-balik. Kereta menyisir di tepi sungai Hozu-gawa yang disekitarnya banyak tumbuh bunga sakura yang tengah mekar.

Perjalanan dari Kyoto menuju Himeji hari sudah menjelang sore, keluar dari stasiun Sanyo Himeji berjalan kaki sekitar 20 menit menyusuri trotoar yang lebar dan memanjakan pejalan kaki menuju kastil Himeji, dengan suhu udara yang lumayan dingin sekitar 14 derajat celcius.

Kastil Himeji dalam bahasa Jepang Himeji-jō adalah sebuah istana yang terletak di kota Himeji. Istana ini tercatat dibangun tahun 1346 dan pada 1993 telah ditetapkan Unesco sebagai salah satu warisan dunia.

Masuk ke kastil Himeji sebelum melewati gerbangnya harus menyebrangi sebuah jembatan. Dari luar gerbang istana sudah terlihat rimbunya bunga Sakura yang seperti mengelilingi kastil yang berada di sebuah ketinggian. Setelah melewati pintu gerbang terlihat sebuah lapangan atau plaza yang disebut Plaza San no Maru dengan dikelilingi pohon bunga sakura warna putih yang tengah mekar.

Menyusuri jalan menuju kastil di kiri-kanan jalan ditutup oleh putihnya bunga sakura. Wisatawan yang datang kastil Himeji bukan hanya dari luar Jepang, banyak juga warga Jepang yang menikmati indahnya bunga sakura yang tengah mekar. Di Jepang saat musim sakura tiba adalah merupakan hari libur jadi banyak warga Jepang yang juga datang ke Himeji untuk menyaksikan keindahan sakura.

Dalam perjalanan sejak dari Tokyo, Osaka, Kyoto, Himeji, Hiroshima, Miyajima Island dan Shirakawa Go bunga sakura akan mekar pada akhir Maret sampai sampai April.

Jika punya rencana perjalanan ke negeri Sakura untuk melihat langsung bunga sakura yang tengah mekar, silahkan buat rencana sejak awal dengan cek kalender wisata Jepang, kapan perkiraan waktu bunga sakura mekar? Di mana saja bisa berjumpa dengan bunga sakura yang tengah mekar? Destinasi apa saja yang akan dikunjungi selama berada di negeri matahari terbit tersebut?

Asal Kata Sakura

Apakah sakura itu nama bunga seperti kita mengenal nama bunga mawar atau bunga melati di Indonesia? Yang pasti sakura selalu identik dengan negeri matahari terbit atau Jepang. Walau bunga sakura ada tumbuh di negara lain seperti Amerika Serikat, Korea dan Cina, bahkan di Indonesia juga berhasil mengembangkan bunga sakura.

Namun ketika berbicara sakura selalu identik dengan Jepang. Ya sakura ya Jepang. Kalau masih ingat, dulu sebelum ada kamera digital seperti sekarang, yang digunakan adalah kamera manual menggunakan pita film atau disebut klise. Dulu ada merek Sakura Color Film selain dikenal merek Fuji Color Film.

Lihat Juga  Berburu Chicago Bulls di Kota Musik

Apa arti kata “Sakura?” Kata “Sakura” berasal dari dua kata “saku” dalam bahasa Jepang artinya “mekar,” dan akhiran “ra” yang menyatakan bentuk jamak. Secara harfiah “Sakura” berarti, bunga-bunga mekar. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossom.

Bunga sakura menurut sejarahnya berasal dari Cina, seperti bunga tulip di Belanda yang disebut berasal dari Turki. Kemudian bangsa Jepang berhasil mengembangkannya, maka bunga sakura identik dengan bunga yang tumbuh dan mekar di Jepang. Di Jepang berhasil dikembangkan berbagai jenis bunga sakura hasil persilangan.

Setiap jenis sakura itu berbeda dengan karakteristik yang berbeda-beda. Seperti jumlah mahkota bunga. Sebagian besar bunga sakura, baik yang tumbuh liar maupun hasil persilangan mekar mempunyai lima mahkota bunga. Beberapa spesies sakura mekar dengan sepuluh mahkota, dua puluh mahkota, hingga seratus mahkota.

Bunga sakura memiliki warna bunga yang beragam tergantung pada spesiesnya. Ada bunga sakura berwarna putih, hijau muda, kuning, pink atau merah menyala. Di Jepang diperkirakan ada lebih dari 300 jenis spesies sakura dan setiap spesies memiliki keunikan tersendiri.

Dari berbagai jenis atau spesies bunga sakura tersebut ada beberapa bunga sakura yang yang sangat terkenal, diantaranya Yamazakura, merupakan bunga yang pertamakali dan tumbuh liar di Jepang. Bunganya berwarna pink dan bermahkota lima.

Ada bunga sakura Somei yoshino yang dikembangkan pada jaman Edo. Jumlah mahkotanya lima dengan bunga berwarna putih dan rantingnya berwarna pink. Kemudian bunga sakura Shidarezakura dengan bunga dan rantingnya menghadap ke bawah seperti sedang berjatuhan dan bermahkota lima atau lebih.

Ada bunga sakura Kikuzakura yang mekar pada akhir bulan April sampai awal bulan Mei, bermahkota 100 dan bunganya berwarna pink. Jenis ini sebelum daunnya muncul bunganya mekar terlebih dahulu disebut juga chrysanthemum cherry.

Bagi masyarakat Jepang musim semi dengan bermekarannya bunga sakura merupakan momen dan pengalaman yang menyenangkan. Sakura tidak hanya identik dengan keindahan tetapi bunga sakura memiliki simbol penting dalam kehidupan warga Jepang. Menurut budaya Jepang, bunga sakura mempunyai nilai sakral.

Selain itu musim semi merupakan awal dari kehidupan sosial, kehidupan baru yang indah serta penuh harapan menjadi awal tahun bagi para pengusaha dan dunia pendidikan, karena tahun ajaran baru bagi siswa di Jepang dimulai pada awal April.

Seorang penulis Haiku (syair) Kuroda Momoko menyebutkan bunga sakura sebagai simbol dari negara Jepang. Dalam salah satu bait syairnya ia menuliskan, “Di seluruh kepulauan Jepang, jantung berdetak lebih cepat ketika kuncup bunga mulai mekar. Masa penantian terasa berlangsung tanpa akhir.”

Editor : MA

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button