Dari Pelabuhan Tarahan PTBA Kembali Raih Proper Emas 2021
Direktur Utama PTBA Tbk Arsal Ismail bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
EkbisNews.com, Jakarta – PT Bukit Asam (PTBA) Tbk kembali meraih prestasi di sektor lingkungan hidup. Kali ini BUMN batu bara tersebut berhasil meraih prestasi kategori emas pada Anugerah Lingkungan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2021. Proper emas 2021 menjadi Proper ke-8 bagi PTBA Tbk yang diraih dari Kementerian LHK sejak 2013.
Pada Anugerah Proper tahun ini, penghargaan diserahkan langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya kepada Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (28/12).
Penghargaan proper emas diraih PTBA dari Pelabuhan Tarahan di Bandarlampung untuk subsektor stockfile batu bara. Penghargaan Proper kategori emas tersebut diraih PTBA bersama 46 perusahaan lainnya dari seluruh Indonesia.
Selain kategori emas, pada Proper 2021 Bukit Asam juga berhasil meraih penghargaan Proper kategori hijau untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim dan Dermaga Kertapati. Kategori hijau Unit Pertambangan Tanjung Enim diraih berkat sejumlah langkah efisiensi seperti program elektrifikasi, pengurangan limbah oli bekas, dan penggunaan kembali air dari tambang untuk pembersihan coal handling facility (CHF).
Sementara itu untuk Dermaga Kertapati Proper kategori hijau untuk sejumlah program efisiensi, di antaranya perbaikan capsitor bank, extend oil trafo, dan perbaikan instalasi jalur pipa air.
Proper emas merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan kepada perusahaan yang terbukti menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik meliputi penerapan efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, serta perlindungan keakenaragaman hayati.
Tidak hanya aspek manajemen lingkungan, Proper juga menyoroti upaya pemberdayaan masyarakat, tanggap bencana, dan inovasi sosial yang telah diterapkan perusahaan.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, Proper emas yang diraih adalah bukti kinerja seluruh insan Bukit Asam yang terus berkontribusi dan bekerja optimal untuk mewujudkan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Proper emas untuk Pelabuhan Tarahan diraih melalui sejumlah inovasi yang dilaksanakan, efisiensi energi melalui re-enginering sudut belt plough chute dengan penurunan pemakaian energi sebesar 1.225.869 kWh atau setara 4.416 Gjoule; efisiensi air melalui pengurangan air operasional dengan modifikasi tipe water spray menjadi water mist. Penurunan pemakaian air bersih sebesar 338 m3.
Inovasi lainnya adalah, implementasi metode stop and go dalam operasional pembongkaran batu bara dengan penurunan emisi setara 68 tonCO2e; Pengurangan limbah oli bekas sebesar 2.88 ton dan pemanfataan limbah non B3 anorganik sebesar 2,75 ton; Penangkaran satwa langka burung jalak bali dengan kontribusi penangkaran satwa langka sebesar 4 persen; dan inovasi “Bamboo for Life” yang mencakup program tusuk sate dan penanaman bambu, produk turunan cuka bambu, pemanfaatan limbah karet bender berbasis CSV, hingga central market “Pasar Kampoeng SI OKE”.
Menurut Arsal Ismail yang baru menjabat Direktur Utama PTBA sejak 23 Desember 2021, dengan berbagai program yang dilakukan serta apresiasi dari Pemerintah Republik Indonesia kepada Bukit Asam melalui Proper, tentunya hal ini kian memotivasi Bukit Asam untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia.
“Bukit Asam berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar, membangun hubungan yang harmonis di tengah-tengah lingkungan yang lestari, serta memberi manfaat seluas-luasnya kepada pemangku kepentingan,” kata mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutannya seluruh perusahaan penerima penghargaan Proper 2021 tidak hanya mengutamakan pencapaian profit, tetapi juga menerapkan kriteria pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Wapres, “Selama 24 tahun, Proper telah berkembang menjadi platform bagi dunia usaha untuk melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan, dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.”
Selain itu Proper telah mengalami transformasi dari kriteria yang hanya berupa penilaian pengendalian pencemaran air, menjadi kriteria pengusung perbaikan berkelanjutan serta daya tanggap kebencanaan.
Editor : Maspril Aries