Bisnis

CitraLand Kota Mandiri di Musi 2

EkbisNews.com, Palembang – Pada tahun 1989 pengusaha properti Ciputra membidik kawasan pinggiran kota Jakarta untuk untuk membangun sebuah komplek perumahan yang masa itu disebut komplek real estate di kawasan Serpong, Tangerang yang kemudian diberi nama Bumi Serpong Damai (BSD).

Ciputra membangun BSD mengantisipasi tingkat pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang tinggi sehingga berdampak pada ketidakmampuan daerah untuk menyediakan  sarana  perumahan dan permukiman yang memadai bagi warganya. Itu akibat daya dukung lahan yang tidak mampu lagi menyediakan sarana, maupun prasarana untuk memberikan tingkat kehidupan yang baik.

Akhirnya warga Jakarta pun beralih ke luar daerah (pinggiran Jakarta) untuk mencari  sarana  permukiman  yang  masih  terjangkau, sehat, layak dan masih cukup dekat dengan Jakarta. Ciputra grup mengembangkan kawasan BSD dengan konsep kawasan kota mandiri yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sarana, kenyamanan dan kemudahan.

Walau kini BSD telah beralih kepemilikan, kota mandiri ini telah berkembang pesat dengan luas lahan mencapai 6.000 ha. Pemerintah telah membangun jalan tol ruas Pondok Indah – Serpong. Dengan penataan kota yang mengembangkan konsep hijau, BSD memiliki jalan yang teratur membuat warganya merasa dihargai.

BSD juga melengkapi dengan sekolah dan universitas. Memiliki komplek perkantoran dan sebuah mal berwawasan hijau dan menjadi mal terbuka pertama di Indonesia.

Di Tangerang Ciputra juga membangun kota mandiri Citra Raya di atas lahan seluas 2.760 hektar yang memiliki kawasan hunian, komersil dan fasilitas umum yang lengkap dan modern. Sebagai kota mandiri modern, Citra Raya Tangerang dengan menerapkan konsep EcoCulture kini tumbuh sangat pesat dan tercatat sebagai Regional and Business Center yang kuat di Tangerang.

Kemudian pada 1993 Ciputra grup melirik kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya untuk mengembangkan sebuah kota mendiri di ibu kota Provinsi Jawa Timur (Jatim). Di Surabaya dikembangkan kota mandiri di kawasan Surabaya Barat yang yang dikenal dengan nama Citra Raya di atas lahan semuas 2.000 ha. Kawasan ini berkembang dan kemudian dikenal dengan nama CitraLand yang menjadi kawasan perumahan terbesar di Jawa Timur.

Lihat Juga  Pemkot Palembang Yakinkan Pajak 10 Persen Tak Merugikan

Di Surabaya, CitraLand yang mereposisi diri menjadi “The Singapore of Surabaya.” CitraLand Surabaya kemudian berkembang menjadi kota yang bersih, hijau dan modern yang dilengkapi dengan lapangan golf, Ciputra Waterpark, sekolah internasional, Universitas Ciputra juga tersedia sentra niaga serta pusat jajanan serta tempat ibadah.

CitraLand Palembang – FOTO : www.citralandpalembang.com

Kini CitraLand yang menjadi brand dari sebuah kota mandiri yang dibangun PT Ciputra Development Tbk pada berbagai kota besar di Indonesia, dari Medan (Sumatera Utara) sampai Makassar (Sulawesi Selatan) juga ada di Kalimantan dan Bali.

Palembang juga termasuk salah satu kota yang dibidik PT Ciputra Develompment Tbk dengan mengembangkan sebuah kota mandiri yang memiliki perumahan kota terpadu terbesar di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Kehadiran CitraLand di Palembang mulai dikembangkan Ciputra Group pada 2017 dengan luas sekitar luas 280 hektar, seluas 10 hektar menjadi kawasan komersial dan pusat bisnis terpadu (CBD) terbesar.

CitraLand yang berlokasi di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane akan menjelma menjadi kota mandiri letaknya tak jauh dari pusat kota yang bisa ditempuh dalam waktu 15 menit, hanya lima menit dari gerbang tol Palindra dan 30 menit dari bandara internasional SMB II.

Kawasan Musi 2 adalah salah satu kawasan di Palembang yang akan terus berkembang. Rencana memindahkan kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dari Jalan Kapten A Rivai akan mendorong kawasan di Kelurahan Kertapati ini menjadi sentra baru dari pusat pemerintahan dan juga menjadi sentra ekonomi baru.

Lihat Juga  Arviyan Arifin CEO Visioner BUMN Terbaik

Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Sumsel Basyarudin, Pemprov Sumsel akan memindahkan kantor Gubernur Sumsel yang saat ini berada di Jalan Kapten A Rivai ke komplek perkantoran terpadu Pemprov Sumsel di kawasan Keramasan atau Musi 2.

Komplek perkantoran terpadu tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 40 hektar yang kini tengah dalam pematangan lahan. Pembangunannya direncanakan selesai 2023.

Mengutip penjelasan Manager Marketing CitraLand Palembang Vania Tjahjo Santoso, kawasan Musi memiliki prospek yang cerah. Sebelum menghadirkan CitraLand di kawasan Musi 2, Ciputra grup telah melakukan studi terlebih dahulu.

Memilih kawasan Musi 2 yang berada di Seberang Ulu Palembang, pilihan tersebut ternyata seiring sejalan dengan rencana Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang ke depan mengembangkan kawasan di sepanjang Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dan sekitarnya. Letak CitraLand Palembang dan kantor Gubernur Sumsel nantinya hanya “selemparan batu” berjarak sekitar satu kilometer.

CitraLand sebagai kota mandiri telah menjadi salah satu solusi dari keterbatasan kemampuan sebuah kota dalam mengembangkan dirinya, khususnya terkait dengan aspek keruangan.

Jika pembangunan CitraLand di Surabaya telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ibu kota Jatim tersebut, utamanya dalam perluasan kawasan pemukiman dan perluasan sentra bisnis, maka kontribusi yang serupa juga diharapkan bisa dirasakan kota Palembang.

CitraLand yang ada di Jakarta, Surabaya, Palembang dan kota-kota lain di Indonesia saat ini identik dengan pengembang yang inovatif dalam mengembangkan produk rumah, inovatif dalam mengembangkan lingkungan perumahan, inovatif dalam mengembangkan manajemen perkotaan. CitraLand juga memiliki rencana pengembangan kota yang baik di masa depan  dan mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.

Tak salah jika CitraLand Palembang mengusung motto “Your Vibrant Living Space in Palembang.”

 Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button