WANITA

China Minta Selandia Baru Ciptakan Investasi yang Adil

EkbisNews.com – Perdana Menteri China Li Keqiang meminta Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern untuk menciptakan iklim investasi yang adil. Permintaan itu seiring dengan penolakan Selandia Baru atas tawaran raksasa telekomunikasi China Huawei untuk membangun jaringan seluler 5G.

Sehari sebelum kedua petinggi negara bertemu, Ardern mengatakan bahwa ia berharap dapat berdialog dengan Pemerintah China terkait keputusan badan intelijen negaranya yang menolak tawaran tersebut.

Ketegangan hubungan China dengan Selandia Baru memang tengah meningkat di bawah Pemerintahan Ardern, yang secara terbuka menyebut perkembangan pengaruh China di Pasifik Selatan.

“Secara keseluruhan, saat ini hubungan China-Selandia Baru berkembang dengan stabil. Kami sangat mementingkan hubungan dengan Selandia Baru. Kami juga berharap ketika masing-masing pihak berinvestasi akan menikmati iklim yang adil, transparan, nyaman,” ujar Li seperti dilansir Reuters, Senin (1/4).

Lihat Juga  PP PBSI Batal Kirim Pemain ke Linghsui China Masters 2020

Mendengar itu, Ardern merespons kepada Li bahwa ia menganggap China penting. Ia juga menyinggung soal peran Selandia Baru sebagai negara barat pertama yang menandatangani hubungan perdagangan bebas dengan China.

“Saya menegaskan kembali kepada Perdana Menteri Li bahwa kami menyambut semua investasi asing berkualitas tinggi yang akan membawa pertumbuhan ekonomi produktif ke negara kita. Kami sepakat untuk segera mengadakan negosiasi berikutnya untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin,” terang dia  sebagaiman dilansir dari cnnindonsia.com,(4/2)

Sekadar mengingatkan, China merupakan mitra ekspor barang terbesar bagi Selandia Baru. Karenanya, Presiden China Xi Jinping bilang kedua negara harus saling percaya. “China selalu menganggap Selandia Baru sebagai teman dan mitra yang tulus,” kata Xi usai bertemu Ardern keesokan harinya

Lihat Juga  Menanti Mimpi Naik Kereta Cepat Jakarta – Bandung

Ardern menegaskan tidak ada pengaruh politik karena ditolaknya Huawei membangun jaringan seluler 5G di Selandia Baru. Meskipun, ia mengakui ada kerumitan dalam hubungan kedua negara.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button