NASIONAL

Chevron Bakal Lepas Proyek Laut Dalam RI Rp 70 T?

EkbisNews.com – Megaproyek laut dalam Indonesia (Indonesian Deepwater Development/IDD) senilai US$ 5 miliar atau Rp 70 triliun (kurs Rp 14.000/dolar AS) dikabarkan akan berganti operator. Raksasa migas AS, Chevron, yang semula bakal mengembangkan proyek ini, disebut-sebut akan diganti.

Menurut Informasi yang diterma dari pejabat di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas). Isu bakal bergantinya operator tersebut jadi pembahasan hangat di lembaga tersebut, apalagi hal ini disampaikan oleh seorang petinggi di SKK saat rapat kerja digelar di kantor mereka, Sabtu pekan lalu.

“Dalam waktu dekat akan ada pergantian operator IDD,” ujar si sumber, menirukan ucapan si petinggi di rapat tersebut, Senin (22/7/2019).

Benarkah Chevron akan pergi dari megaproyek yang menjadi proyek strategis nasional ini?

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar membantah soal kabar pergantian operator ini. “Tetap Chevron,” kata Sukandar dalam pesan singkatnya  Senin (22/7/2019).

Lihat Juga  Yayasan Muslim Sinar Mas Wakafkan 1.000 Mushaf Alquran di Tanah Datar

External Affair Adviser Chevron Asia Pacific Cameron Van Ast menjawab formal dengan mengatakan bahwa sampai saat ini perusahaan masih intens berkomunikasi dengan SKK Migas. “Kami masih kontak secara reguler dengan SKK Migas. Bagaimanapun, sesuai dengan kebijakan kami, kami tidak bisa membuka rinci tentang pembahasan dengan SKK Migas tersebut,” jawab Cameron dalam surat elektronik kepada CNBC Indonesia.

Mei lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan sampai menyambangi markas Chevron di Amerika Serikat untuk mengebut proyek ini.

Ia ditemani didampingi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Konsul Jenderal RI di Houston Nana Yuliana, dan Staf Khusus Menteri ESDM Eddi Hariyadhi dikutip dari cnbcindonesia.com

Lihat Juga  Doktor Dodi Reza Alex : Jejaring Kebijakan KEK Tanjung Api-Api Belum Efektif

Sebagai informasi, proyek IDD terdiri atas lapangan gas pada wilayah kerja eksplorasi Rapak dan Ganal di Selat Makassar ini telah dilakukan pembahasan mengenai keekonomian sejak 2008, namun sempat terhenti beberapa kali.

Proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian Pemerintah untuk dapat segera diwujudkan.

Sebagai informasi, estimasi produksi proyek ini sebesar 1.120 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas dan 40.000 barel per hari (bph) untuk minyak. Biaya pengembangan diperkirakan sebesar US$ 5 miliar atau setara Rp 70 triliun, dan ditargetkan masuk tahap desain rinci atau front end engineering design (FEED) dan contract awarding atau penunjukkan pemegang pada tahun ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button