Batik Durian Lubuklinggau Tampil di “Milan Fashion Week” : “Keren!”
EkbisNews.com, Palembang – Desainer dan produk batik Indonesia kembali tampil di ajang bergengsi fesyen dunia Milan Fashion Week yang berlangsung di Milan, Italia 21 – 28 September 2021. Pada Milan Fashion Week 2020 lalu Indonesia tampil diwakili rumah busana Maquinn Couture yang memperagakan busana berbahan kain batik.
Pada ajang yang menampilkan desainer top dari seluruh dunia tersebut, kali ini pada Milan Fashion Week 2021 Indonesia hadir dengan rancangan karya desainer Jenny Yohana Kansil yang mengusung merek “JYK.”
Pada peragaan busana yang berlangsung di Palazzo Visconti di Modrone, Via Cino del Duco, JYK membawa koleksi busana musim panas. Menurut sang desainer, YJK dalam karyanya mengusung Revolutionary Hope yang terinspirasi dari gaya punk 70-an dipadukan batik durian dari Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Rina Prana Sohe penggagas kain batik durian Lubuklingga yang hadir langsung di Milan di laman Instgram @rinaprana, karya busana JYK yang bergaya punk tersebut tampil sesuai dengan visi batik durian dari Kota Lubuklinggau, bisa diterima semua kalangan termasuk anak muda.
“Batik durian dibuat dengan konsep sustainable fashion. Batik durian Kota lubuklinggau hadir di Milan Fashion Week terbuat dari bahan-bahan organik berbahan dasar katun tidak menggunakan pewarna kimia melainkan pewarna alam yang aman dari pinang dan jengkol,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Lubuklinggau bernama lengkap Yetti Oktarina Prana.
Rina Prana juga menuliskan, “Hari ini lagi jalan jalan lihat ini di billboard di Duomo. Masya Allah… ini nggak bayar looh, Burgo Milan yang pasang, Alhamdulillah beruntung banget kita.”
Pada unggahan yang lain perempuan kelahiran Palembang 20 Oktober 1976 menulis, “Terharu banget pas liat batik Linggau tampil elegan dengan karakter yang begitu kuat. Terharu karena batik durian Linggau dapat tempat dan perlakuan yang sangat istimewa di Milan.”
Menurut Rina, perancang Jenny Yohana Kansil yang juga founder of Istituto di Moda Burgo Indonesia untuk tampil di Milan mempersiapkan sendiri rancangan busananya untuk dibawa ke kota pusat mode dunia tersebut.
“Masya Allah, Mba Jen buat sendiri lebih dari 100 desain sampai kemudian di tentukan 10 desain terbaik. Mba jen menjaga betul dengan segala kelembutan hatinya, marwah batik durian Linggau. Dengan tangan dinginnya berserta semua tim, batik durian jadi koleksi yang luar biasa,” tulis perempuan yang sudah menerbitkan buku kumpulan puisi berjudul “Pink Salem & Sepilihan Puisi Lainnya.”
Sementara itu menurut Jenny Yohana Kansil, JYK hadir untuk masa depan mode yang lebih baik, busana yang ditampilkan dari kain alami yang berkelanjutan seperti sutra mentah, sutra organza, katun dan kulit vegan yang terbuat dari limbah kopi dan sayuran. Menggunakan teknik pewarnaan ramah lingkungan seperti dari bahan buah pinang dan limbah jengkol. Batik durian Lubukinggau adalah batik tulis modern yang digagas Rina Prana.
Buah durian dan bunganya sebagai motif batik utama. Durian yang dengan kulitnya yang runcing di dalamnya memiliki isi dengan rasa manis yang unik. rasa. Menurut JYK, filosofi durian yang kulit buahnya runcing sejalan dengan inspirasi gaya Punk 70-an untuk untuk koleksi yang dipamerkan di Milan Fashion week sekaligus mewakili harapan bahwa pandemi akan berakhir semanis durian matang.
Editor : Maspril Aries