Ayo Jadi Penulis, Ikut Kelas Menulis Daring Novelis Benny Arnas

Ekbisnews.com, Palembang – Di tengah musim pagebluk Covid-19, novelis Benny Arnas terus berkarya dan kreatif. Kali ini Benny Arnas akan berbagi tip menulis pada Agustus 2020 dengan membuka kelas menulis daring yang bisa diikuti siapa saja yang berminat.
“Insya Allah Agustus tahun ini saya merilis kelas menulis daring di kanal youtube saya. Tentu saja kelas ini gratis dan bisa diakses siapa saja,” kata Benny Arnas novelis kelahiran Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (22/8).
Menurut Benny, kelas daring yang akan diasuhnya langsung tersebut bisa diikuti melalui kanal youtube #kelasmenulis benny arnas. “Jadi, silakan mengikuti atau subscribe kanal tersebut supaya terus mendapatkan pemberitahuan kalau pertemuan telah dimulai. Silahkan klik https://youtu.be/-CTHMqQ9c1w,” ujarnya.
Menurut penulis yang sudah menulis sastra sejak 2008 saat berusia 25 tahun, melalui kelas menulis Benny Arnas akan berbagi tentang kepenulisan dunia yang sudah menjadi pilihan hidupnya sejak 12 tahun yang lalu.
“Di kelas daring ini saya akan berbagi tentang hal-hal dasar seputar menulis, beberapa diantaranya ternyata sangat sering diabaikan. Mengapa kita tidak suka menulis? Mengapa kita sudah menulis tetapi tidak mampu menyelesaikannya? Hal-hal yang menyebabkan tulisan kita tidak bergerak dan tidak menunjukkan kemajuan,” kata sastrawan yang pertengahan Mei lalu merilis novel berjudul Bulan Madu Matahari.
Baca Juga : //ekbisnews.com/benny-arnas-rilis-novel-audio-bulan-madu-matahari/
Menurutnya, pada kelas menulis daring tersebut ia akan menjelaskan tentang apa yang menyebabkan seseorang bisa memiliki perasaaan bosan atau muak pada aktvitas menulis yang mulanya begitu bersemangat dijalani, hingga simulasi menghasilkan karya dari awal sampai akhir dengan sampel yang spesifik.
“Semua materi di kelas ini bukan untuk anda ikuti mentah-mentah. Kelas ini bertujuan untuk merangsang anda menemukan formula menulis anda sendiri,” ujar penulis novel yang sudah menulis atau merilis lebih dari 25 judul buku.
Bagi peserta kelas daringnya, Benny Arnas berpesan, “Meskipun anda diperkenankan menyalin semua materi di kelas ini bulat-bulat seandainya itu memang cocok bagi anda. Bila tidak, seperti yang saya tekan sedari tadi, anda justru sangat dipersialhkan untuk memodifikasinya, mengubahnya atau bahkan menolaknya mentah-mentah karena tenyata justru anda menemukan cara terbaik untuk menulis yang merupakan antitesis atas caa-cara yang diajarkan di kelas ini.”
Benny Arnas lahir di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 8 Mei 1983. Ia menulis (sastra) pada tahun 2008 , cerpen pertamanya berjudul “Dua Beranak Temurun” dimuat di Harian Kompas. Setelah itu, cerpen-cerpennya merambah ke Koran Tempo, Jawa Pos, Republika, Majalah Horison, Media Indonesia dan lainnya.
Ia juga pernah meraih penghargaan pertamanya dalam dunia mengarang sebagai Esais Terbaik Sumatera Selatan lewat eseinya Kerlip Cahaya dari Lereng Siguntang (2008). Pada 2009 meraih Anugerah Kesenian Batanghari Sembilan dari Gubernur Sumatera Selatan.
Berkat menekuni dunia sastra Benny Arnas juga diundang menjejakkan kaki ke Australia melalui Artist Creative Course (2015), Uni Emirat Arab dalam Cultural Trip to the Creators (2015), dan Selandia Baru lewat program Cultural Activist (2016). Pada 2019 melakukan perjalanan ke sejumlah negara di Eropa.
Editor : Maspril Aries