Alfrenzi Panggarbesi Minta PO Sriwijaya Bertanggung Jawab Atas Lakalantas Jatuhnya Bus Ke Jurang Liku Lematang
EkbisNews.com, Pagaralam – Anggota DPRD Sumsel dapil 7 H. Alfrenzi Panggarbesi meminta menejemen PO Sriwijaya bertanggungjawab atas lakalantas terjunnya bus yang terjadi di Sungai Lematang Kec Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Selasa ( 24/12).
Politisi Partai Hanura ini mengaku sudah berkordinasi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Kadishub Sumsel Nelson untuk segera melakukan kordinasi dgn Dishub Bengkulu yang menerbitkan izin trayek PO Sriwijaya
Bus penumpang dari PO Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang, mengalami musibah kecelakaan dan masuk ke jurang di Tikungan Lematang Indah Desa Pelang Kenidai Kecematan Dempo Tengah Kota Pagaralam, Senin (23/12/2019 sekitar pukul 23.00 menyebabkan puluhan korban tewas.
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu penumpang Bus Sriwijaya di jurang. Satu penumpang ditemukan sudah meninggal dunia.
“09.22 WIB telah dievakuasi kembali 1 korban jenis kelamin laki – laki. sejauh ini jumlah korban menjadi 25 yang MD (Meninggal dunia),’ ujar Dayu willy, Tim SAR dari Kantor Basarnas Palembang, dalam rilisnya, Selasa (24/12/2019).
Usai terjadinya kecelakaan di Liku Lematang yang menyebabkan puluhan korban tewas. Polres Pagaralam sementara langsung melakukam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dugaan sementara kecelakaan ini terjadi disebabkan Bus Sriwijaya yang sarat penumpang tersebut rem blong.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara SIK melalui Kasat Lantas Iptu Rizky Mozam SH MH membenarkan, telah terjadi kecelakaan tunggal sebuah kendaraan Bus Sriwijaya asal Bengkulu tujuan Palembang yang jatuh di Jurang Liku Lematang.
“Dugaan sementara Bus ini Remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakan. Sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter,” ujar Kasat Lantas.
Saat ini Polres Pagaralam terus melakukan upaya evakuasi korban bersama tim gabungan. Pasalnya masih ada korban yang terjebak didalam badan bus.
“Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban,” jelasnya.