NASIONAL

202I Indonesia Tuan Rumah COP 4 Konvensi Minamata

EkbisNews.com, Jakarta — Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan tuan rumah Conference of the Parties (COP) ke-4 Konvensi Minamata. Pada COP-3 – 2019 yang berlangsung di Jenewa, Swiss delegasi negara-negara peserta secara aklamasi menetapkan Indonesia.

“Pada rapat pleno ke 2 COP-3 Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah COP ke-4 Konvensi Minamata yang direncanakan berlangsung di Bali pada 2021,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui layanan pesan.

Menurut Menteri Siti Nurbaya menjelaskan, terpilihnya Indonesia tidak terlepas dan komitmen dan perhatian yang besar terhadap persoalan persoalan merkuri dengan kompleksitas tinggi. “Sejak 2015 Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian khusus soal merkuri saat Presiden berkunjung ke Maluku.”

Lihat Juga  PSBB DKI Jakarta Larang Ojol Bawa Penumpang

Menteri LHK menjelaskan, dengan kompleksitas persoalan merkuri yang cukup tinggi dan komitmen kuat Indonesia menghapus penggunaan merkuri maka kepercayaan yang diberikan menjadi tuan rumah COP-4 tentu memiliki arti penting.

Komitmen Indonesia terhadap persoalan merkuri menurut Siti Nurbaya telah dilakukan pemerintah dengan langkah cepat hingga puncaknya pada 20 September 2017, Pemerintah Indonesia resmi meratifikasi Konvensi Minamata melalui Undang-Undang nomor 11 Tahun 2017.

“Kemudian 2018 Pemerintah mulai merumuskan Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri atau RAN-PPM. Tahun 2019, resmi diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2019 tentang RAN-PPM dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pertama yang memiliki UU terkait pengaturan merkuri,” ujarnya.

Lihat Juga  Pupuk Indonesia Bagi Masker, Ajak Masyarakat Selalu Pakai Masker

Selain itu, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah COP-4 menjadi sinyal penting dalam rangka tekad pemerintahan Presiden Jokowi untuk lakukan pemulihan lingkungan.

“Pada COP-4 2021 kita harapkan sejumlah besar negara, masyarakat sipil, industri, komunitas akademik, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk media dapat berbagi pengalaman, bertukar pandangan, dan mengumpulkan dukungan global sebanyak mungkin untuk mengatasi permasalah merkuri,” kata Siti Nurbaya.

Editor : Maspril Aries

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button