2020 Semen Baturaja Raup Pendapatan Rp1,72 Triliun
EkbisNews.com, Palembang – Semen Baturaja (Persero) Tbk berhasil meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020. Pendapatan tersebut menjadi torehan kinerja positif BUMN semen yang memiliki kode SMBR di tengah bencana pandemi Covid 19 melanda dunia.
Dalam siaran pers yang diterima Ekbisnews.com, menurut Direktur UtamaPT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim, peningkatan pendapatan itu salah satunya berkat upaya penjualan white clay.
“Perseroan mendorong upaya peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay. Hasilnya mampu menekan harga pokok secara signifikan dan juga memaksimalkan pendapatan dengan capaian Rp1,72 triliun serta meningkatkan EBITDA menjadi Rp416,4 miliar atau meningkat 2 persen dari 2019m” katanya.
Menurut mantan Direktur Utama PGN, menghadapi situasi yang penuh tantangan tersebut BUMN semen yang berpusat di Palembang tersebut selama 2020 menjaga kinerja dengan berbagai inisiatif strategis yaitu efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi dan penataan distributor.
Selain itu, perseroan melakukan pengelolaan arus kas secara disiplin dan penetapan prioritas belanja modal sehingga berhasil membukukan Cash From Operation (CFO) Rp393 milyar akhir tahun 2020 dan mampu mencatatkan EBITDA margin sebesar 24 persen, jauh diatas pencapaian tahun 2019 sebesar 20 persen.
“Semen Baturaja mampu menunjukan tanggung jawabnya sebagai BUMN dengan memaksimalkan pendapatan di tengah pandemi Covid 19. Tahun 2021 akan menjadi tahun yang lebih optimis dengan adanya upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur yang menjadi sektor utama penyerap semen,” ujar Jobi.
Sementara itu Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksikan pada 2021 konsumsi semen dalam negeri akan meningkat sekitar 7-8 persen. Begitu juga dengan ekspor clinker dan semen diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Ini adanya peningkatan APBN 2021 untuk infrastruktur sebesar 47,3 persen menjadi Rp 414 triliun dan pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan meningkat 4-5 persen.
Kemudian volume penjualan semen domestik sepanjang 2020 tercatat sebesar 62,5 juta ton. Mengacu pada data ASI realisasi ini menurun 10,7 persen yoy dan merupakan pertumbuhan terendah dalam 10 tahun terakhir. Dan selama 2020 pandemi Covid 19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar -2,07 persen.
Menurut Direktur Utama SMBR, “Banyak proyek pemerintah yang ditunda karena pandemi Covid 19. Meskipun masih ada proyek yang telah berjalan seperti proyek pembangunan jalan tol Indralaya – Prabumulih, tol Muara Enim – Lubuklinggau – Bengkulu dan proyek lainnya yang masih dilanjutkan mampu membawa pengaruh untuk konsumsi semen di wilayah Sumatera.”
Sementara itu menurut Direktur Keuangan Semen Baturaja M Jamil, PT Semen Baturaja akan menganggarkan belanja modal yang konservatif pada 2021. “Capex hanya untuk pengembangan lahan karena cadangan kami masih cukup untuk 6 – 7 tahun lagi,” ujarnya.
Editor : Maspril Aries