KULINER

Pesona Baru Kepulauan Seribu Memanjakan Wisatawan

EkbisNews.com – Bukan sulap buka sihir  ini  penapilan kepulauan seribu dengan pesona kencatikan yang memanjakan para Gugusan pulau yang terletak di utara Teluk Jakarta itu kini lebih nyaman dan rapi, lengkap dengan berbagai infrastruktur pendukung pariwisata.

Kepulauan Seribu telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau ‘Bali Baru’ yang dikembangkan pemerintah pusat.

Pada tahun 2017-2018, pengembangan daerah penyangga di KSPN Kepulauan Seribu di dua Pulau yakni Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa, telah dijalankan pemerintah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 36,16 miliar untuk proyek tersebut.

Lingkup pekerjaan yang dilakukan yakni pembangunan Taman Arsa, Taman Sakura, dan Jalan Gertak Mangrove/ Jembatan Pengantin di Pulau Untung Jawa. Sedangkan di Pulau Tidung, dibangun fasilitas Foodcourt, Gazebo dan Pusat Souvenir. Anggaran tersebut juga mencakup pembangunan sarana sanitasi.

Jalan Gertak Mangrove dan Jembatan Pengantin di Pulau Untung Jawa menambah spot baru untuk wisatawan. Lokasi pembangunan Jembatan Pengantin berdekatan dengan pohon pengantin di sisi utara sebelah timur Pulau Untung Jawa.

Lihat Juga   Air Terjun Tujuh Panggung yang Tersembunyi
Bukan Sihir, Kepulauan Seribu Kini Serupa dengan MaldivesFoto: Kawasan wisata Kepulauan Seribu (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jembatan Pengantin ini berbentuk hati yang mengelilingi pohon pengantin. Pembangunannya dilaksanakan sejak awal 2018 lalu sebagai paket pembangunan pengembangan pariwisata Taman Arsa di sisi selatan Pulau Untung Jawa.

Jembatan ini dibangun dengan bahan beton dan plastik PVC yang diyakini kuat dan tahan lama dari benturan ombak dan air laut. Di pinggir jembatan dipasangi pembatas pagar untuk keamanan pengunjung yang akan berswafoto atau sekedar menikmati pemandangan mangrove.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan, pembangunan infrastruktur untuk mendukung KSPN telah direncanakan secara terpadu. Hal ini yang menjadikan Kepulauan Seribu saat ini punya daya tarik lebih bagi para wisatawan.

“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” kata Basuki melalui keterangan resmi dikutip CNBC Indonesia, Kamis (4/4/2019).

Bukan Sihir, Kepulauan Seribu Kini Serupa dengan MaldivesFoto: Kawasan wisata Kepulauan Seribu (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Dia menjelaskan, pengembangan KSPN Kepulauan Seribu bertujuan untuk meningkatkan devisa nasional. Selain itu, pemerintah ingin adanya peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Lihat Juga  Musi Banyuasin Tuan Rumah Pergelaran Malam API 2021

“Untuk itu perlu pengembangan buffer zone (daerah penyangga) guna mendukung tourist management sebelum masuk kawasan Kepulauan Seribu,” tandasnya.  Seperti Dilansir cnbcindonesia.com,(4/4)

Dengan adanya penataan kawasan dan semakin baiknya fasilitas di Kepulauan Seribu, diharapkan akan semakin banyak juga wisatawan yang berkunjung untuk mendukung target 20 juta wisatawan ke Indonesia. Di samping itu, lama tinggal wisatawan di kedua desa tersebut juga diharapkan menjadi lebih lama, sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

Sejauh ini, selain bagi kenyamanan wisatawan, Kementerian PUPR juga telah membangun sejumlah infrastruktur bagi warga di pulau seribu, yakni pembangunan IPAL Komunal (2017), peningkatan kualitas air bersih di Pulau Seribu (2016-2018), penyediaan prasarana TPA,TPS, dan TPS-3R (2016-2018) dan pembangunan rumah tapak 50 unit (2017).

Pada tahun 2018-2019 tengah diselesaikan pembangunan pelindung pantai Pulau Pramuka, Bidadari, dan Harapan, pembangunan IPAL di Pulau Bidadari, pembangunan Sanitasi dan Limbah (2017-2019), pembangunan Prasarana Umum dan Utilitas Rumah Umum Pulau Pramuka (2018-2019), dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (2017-2019).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button